BAIYA, MERCUSUAR – Pemerintah Kelurahan Baiya terus berupaya memberikan penguatan terhadap usulan-usulan dari masyarakat, yang diserap melalui mekanisme musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) dari tingkat kelurahan, ke tahap selanjutnya. Setelah selesai dengan musrenbang di tingkat Kecamatan Tawaeli, beberapa waktu lalu, pihak kelurahan tengah bersiap melakukan pemantapan usuan, untuk dibahs di musrenbang tingkat kota, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Demikian dikatakan Lurah Baiya, Hendra Okto Utama, Selasa (26/2/2019). Kata dia, pada musrenbang kali ini, infrastruktur masih menjadi perhatian utama, khususnya dalam hal penanganan banjir, seperti pembuatan drainase di sekitar lokasi eks pegaraman Baiya, yang hampir setiap tahun saat musim hujan, mengalami musibah banjir.
“Kenapa kami mendorong hal tersebut, salah satunya wilayah RT 10 yang terdampak banjir tahunan di pegaraman, dikarenakan pembangunan drainase merupakan kewenangan provinsi, karena lokasinya berada di jalan negara. Artinya, harus adanya sinergitas program antara Pemkot dan Pemprov, sehingga dalam pelaksanaanya dapat diselesaikan,” ujarnya.
Selain pengusulan infrastruktur untuk penanganan masalah banjir, ada juga usulan pembukaan jalan, perbaikan drainase, serta pengembangan IKM dan pembangunan taman pengajian. Selain itu kata dia, hampir semua usulan yang diusulkan warga melalui RT/RW, sudah diakomodir di dana kelurahan sebesar Rp352 juta, yang dialokasikan oleh Pemerintah Kota Palu.
Saat ini kata Hendra, pihak pemerintah kelurahan dan kecamatan, sementara merumuskan usulan prioritas masing-masing kelurahan untuk dibawa ke tingkat kota. Dirinya berharap, agar usulan musrenbang tingkat Kelurahan Baiya yang menjadi skala prioritas, dapat dilaksanakan oleh masing- masing OPD terkait.
“Khusus untuk penanganan drainase di wilayah RT 10 yang menjadi langganan banjir tahunan, harus mendapat perhatian khusus, baik dari pihak pemerintah kota maupun provinsi, tergantung kewenangan masing-masing,” tutupnya. JEF
