PALU, MERCUSUAR – Yayasan Gema Lentera Peduli Tadulako (Maleo) Sulawesi Tengah (Sulteng) dan KDS Sampesuvuku, menginisiasi Media Gathering Bersama Media Lokal, yang dihadiri oleh jurnalis dari sejumlah media di Kota Palu, Selasa (25/1/2022). Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor YLBH APIK Sulteng ini, dilaksanakan untuk membangun pemahaman bersama, terkait pemberitaan pada komunitas yang memiliki perspektif dan sensitifitas isu keberagaman gender, juga membangun kemitraan dengan jurnalis di Kota Palu.
Demikian dikatakan Direktur Maleo Sulteng, Ririn, saat membuka Media Gathering tersebut. Media Gathering ini sendiri menghadirkan Direktur LPS-HAM Sulteng, Iwan Lapasere, yang juga salah seorang pengurus pusat Aliansi Jurnalis Independen (AJI).
Iwan dalam pemaparannya menjelaskan, penggambaran perempuan dan minoritas seksual/gender, baik lewat artikel maupun visual, seringkali tidak positif atau berdaya, sehingga menghasilkan distorsi dan menguatkan bias gender. Selain itu, penggambaran perempuan misalnya, dalam media dengan perspektif maskulin dan heteroseksual, kerap merepresentasikan perempuan sebagai objek seksual.
Untuk itu kata dia, pemberitaan terhadap perempuan dan minoritas seksual/gender, harus merefleksikan penggambaran yang adil, dengan meniadakan stereotip dan mengangkat representasi yang lebih multidimensional. Selain itu, penggunaan bahasa yang sensitif gender juga harus diperhatikan, begitupun dengan kesetaraan gender di organisasi maupun perusahaan media.
Kemudian, dalam hal pengarusutamaan gender di media, Iwan mengatakan, cara media mengatasi masalah gender dengan menyediakan kolom khusus prempuan misalnya, malah hanya akan mengisolasi isu gender, dalam perspektif yang hadir dalam kolom tersebut. Kesetaraan gender kata dia, tidak hanya tentang perempuan, tetapi tentang relasi kuasa antara perempuan dan laki-laki.
Selain itu, menggunakan perspektif gender dalam suatu tulisan kata dia, bisa mengungkapkan sebuah informasi baru, yang membuat tulisan atau berita menjadi menarik dan menghasilkan jurnalisme yang lebih berkualitas. Untuk itu, dalam Media Gahtering ini dirumuskan sejumlah rencana tindak lanjut, salah satunya, membuat panduan tentang pemberitaan yang inklusi dan tidak bias gender. JEF