LERE, MERCUSUAR – Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bersinergi dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama, menggencarkan pembangunan masyarakat moderat secara intelektual dan perilaku..
“Pembangunan masyarakat yang moderat adalah prioritas NU yang dilakukan dengan berbagai strategi, salah satunya melalui pendidikan menengah kepemimpinan Nahdlatul Ulama,” kata Ketua Panitia Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU), Sahran Raden, Minggu (14/1/2024)
Sahran Raden ditunjuk oleh PWNU Sulteng untuk menjadi Ketua Panitia PMKNU, dalam rangka mengoptimalkan pembangunan masyarakat moderat.
Sahran menjelaskan, PMKNU merupakan satu jenjang pendidikan non-formal di NU, yang dalam prosesnya lebih mengarah pada penguatan pemahaman Islam moderat, moderasi beragama, kebhinnekaan, empat pilar wawasan kebangsaan dan menangkal radikalisme, melalui strategi dakwah di era keterbukaan informasi.
“Materi – materi ini untuk memperkuat pembangunan masyarakat moderat, di samping materi mengenai keorganisasian dan ke-NU-an,” ujarnya.
Sahran mengemukakan, pembangunan masyarakat yang moderat harus dilakukan, seiring dengan adanya faham dan aliran keras yang ingin mencerai beraikan persatuan dan kesatuan masyarakat NKRI.
Dalam upaya tersebut kata dia, PWNU bersinergi dengan multi pihak di antaranya Pemerintah Provinsi Sulteng dan kabupaten/kota, pihak swasta, BUMN, termasuk perguruan tinggi yakni UIN Datokarama.
“Sinergi ini penting dilakukan, agar pembangunan masyarakat moderat lebih optimal, sehingga jangkauan dan manfaatnya lebih luas,” ujarnya.
Ia menambahkan, PMKNU akan dilaksanakan di Kota Palu pada 7 – 11 Februari 2024. Dalam pelaksanaannya, PWNU Sulteng berkoordinasi dengan Pimpinan Pusat Nahdlatul Ulama.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama UIN Datokarama, Dr. Faisal Attamimi mengemukakan, kerja sama menjadi kata kunci untuk bersama – sama mewujudkan masyarakat Sulteng yang moderat.
“Ini penting, sebab daerah ini tidak hanya dihuni oleh satu suku ataupun satu agama tertentu, melainkan dihuni oleh masyarakat yang multi etnis dan multi agama,” ujarnya.
Kebersamaan, persatuan dan kesatuan di tengah kemajemukan yang ada kata dia, harus dirawat dan dijaga. Hal ini dapat terjaga dengan baik dan berkelanjutan, bila masyarakat memiliki wawasan dan perilaku yang moderat. */ABS