PALU, MERCUSUAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng segera menindaklanjuti bantuan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk koperasi melalui program relaksasi pinjaman/pembiayaan dan perkuatan permodalan usaha dari dana bergulir LPDB-KUMKM dari Kementerian Koperasi dan UKM.
Hal itu disampaikan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulteng, Mohamad Hidayat Lamakarate usai penyerahan bantuan oleh Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki yang turut disaksikan oleh presiden RI, Joko Widodo dari dari Istana Negara melalui layar teleconference, di ruang vidcon Kantor Gubernur, Kamis (23/7/2020).
“Saya segara akan melaporkan hasil penyerahan program ini kepada Bapak Gubernur,” ujar Sekprov usai mendengar arahan Presiden.
Menteri menyampaikan bahwa salah satu program PEN yaitu relaksasi pembiayaan atau restrukturisasi pinjaman pembiayaan usaha dari dana bergulir LPDB-KUMKM dengan bunga 3% menurun sekira 1,5% flat per tahun. Selain itu, tidak dikenakan bunga selama masa penundaan pembayaran, sehingga secara langsung itu merupakan subsidi bunga sebesar 100 persen selama satu tahun.
Dana bantuan sebesar Rp1 triliun disiapkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI melalui LPDB untuk disalurkan kepada UMKM dan pelaku usaha dengan likuiditas yang baik kepada 15 provinsi di Indonesia, salah satunya Sulteng.
Sementara, Presiden dalam sambutannya menyampaikan keadaan sekarang adalah keadaan yang tidak mudah dan sangat sulit Sebab pemerintah sedang mengendalikan COVID-19 dan ekonomi supaya berjalan beriringan.
Gambarannya setiap bulan selalu berubah-ubah, sangat dinamis dan posisinya bukan semakin mudah tapi semakin sulit.
“Saya senang bahwa sudah ada angka-angka yang baik, konsumsi sudah mulai terungkit naik,” katanya.
Artinya, kata Presiden, peredaran uang tidak berada dibawah, karena ada BLT desa, ada bansos tunai dan bansos sembako. Hal itu sangat mempengaruhi daya beli dan konsumsi rumah tangga dan masyarakat. “Saya juga liat aktivitas ekspor juga trennya naik dibanding bulan Mei dan Juni,” ujar Presiden.
Program ini, katanya, diharapkan dapat mengantisipasi dampak Covid-19 terhadap UMKM dan Pelaku Usaha Kecil agar dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi nasional pada Quartal III, sehingga tidak turut kena imbas dari pertumbuhan ekonomi dunia yang lambat.
Pada kesempatan itu, Presiden juga menekankan pentingnya penyederhanaan proses penyaluran dana bergulir tersebut. “Prosesnya saya harapkan yang sederhana dan cepat. Kita butuh kecepatan, salurkan cepat, sederhanakan prosesnya,” tandasnya. BOB