BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulteng mengungkapkan hingga saat ini masih banyak guru tingkat SMA sederajat di Sulteng belum melaksanakan vaksinasi. Hal tersebut membuat pemerintah belum bisa memberikan kepastian kepada seluruh sekolah di Sulteng untuk bisa melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Jumlah vaksinasi tersebut didapati dari berbagai laporan dari instansi terkait maupun seluruh sekolah di Sulteng, makanya saat ini pemerintah masih terus fokus untuk melanjutkan program vaksinasi bagi seluruh guru yang ada di Sulteng.
“Kami akan mengadakan pertemuan ulang bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi, Satgas Covid-19, serta para Kepala Disdikbud kabupaten dan kota, untuk membahas tentang capaian dari pada vaksinasi kepada guru, karena sesuai data guru yang menerima vaksinasi masih sangat rendah sekali,”kata Kepala Disdikbud Sulteng, Irwan Lahace, Kamis (10/6/2021).
Beberapa contoh kabupaten yang gurunya masih sangat kurang melaksanakan vaksinasi yaitu, di Kabupaten Parigi Mautong, angka guru yang divaksin sangat rendah sekali, dari 21 guru yang terima vaksin dosis pertama baru tujuh yang terima vaksin dosis kedua.
“Bahkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang di Makassar, pernah menyebutkan jika perlu siswa juga divaksin. Namun ini tergantung lagi dari kemampuan negara. Olehnya itu kita tidak gegabah dalam mengambil sikap untuk di mulainya kembali pembelajaran secara tatap muka di sekolah,”terangnya.
Selain itu juga menurutnya, Presiden Jokowi telah sampaikan dalam pertemuan terbatas, bahwa PTM ini nanti Juli dapat diselenggarakan, akan tetapi diperintahkan hanya 25 persen saja siswa belajar di sekolah dan proses pembelajarnya itu secara bertahap.
“Olehnya itu saya tidak mau memberikan masukan tanpa dasar dan kajian dari tim penanganan Covid-19. Sebab mereka yang sangat tau kondisi daerah masing-masing yang bisa untuk melaksanakan PTM, jika kita tidak berpatokan dari laporan mereka maka kita nantinya akan sulit sendiri,” tegasnya. UTM