TALISE, MERCUSUAR – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Palu mamanggil sejumlah kepala dinas (Kadis) dilingkup Pemerintah Kota Palu, utamanya dinas yang menggelontorkan bantuan untuk masyarakat yakni Dinas Sosial, Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas perumahan dan Pemukiman Kota Palu serta Bagian Kesra Setda Palu.
“Ada apa ini! Saya ini masih berstatus wali kota, kenapa penyenggara pemilu, kenapa kepala dinas seakan-akan dilarang bertemu saya. Untuk bantuan yang turun itu (santunan duka) disaat ini bukan saya mengatur dan bersyukurlah dana itu turun, karena ini penantian sudah dua tahun,” ungkap Wali Kota Palu, Hidayat kepada sejumlah wartawan di Hutan Kota Kaombona,Rabu (23/9/2020).
Dia mengatakan, dari laporan yang diterima, sejumlah kadis mendapat surat pemanggilan, dan para kadis diingatkan bahwa Hidayat merupakan salatu kandidat atau calon Wali Kota Palu.
Sementara, untuk Bagian Kesra Setda, Hidayat mendapatkan laporan bahwa Bawaslu meminta semua data alokasi penyerahan dana hibah yang turun di tahun 2020 ini. “Saya minta penyelanggara pemilu untuk tidak membuat gaduh, sampai melakukan intervensi ke bawahan saya, sebab bukan saja ke dinas tapi mengejar sampai ke rumah. Ini apa salah saya, masa saya tidak bekerja,” jelasnya.
Olehnya, Hidayat meminta kepada penyelenggara pemilu agar dapat menjalankan fungsinya dan bekerja secara profesional. “Sedangkan ada yang bagi-bagi beras tidak dilarang mengapa program kerja yang sudah tertuang dalam anggaran ditegur, ada apa ini,” tanyanya lagi.
Dia mengatakan, dirinya tidak tahu persis perihall pemanggilan pihak Bawaslu kepada para kadis tersebut. “Saya tidak tahu ada apa diundang kesana, sampai didatangi rumah kepala dinas saya, dengan mengatakan ini perintah ketua Bawaslu melalui Bawaslu kecamatan ke rumah kepala dinas,”ujar Hidayat. ABS