TATURA UTARA, MERCUSUAR – Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BBTNLL) terus mendorong peningkatan dan pemberdayaan Lembaga Pengelola Konservasi Desa (LPKD), yang telah dibentuk di tiap-tiap desa penyangga atau yang berbatasan langsung dengan kawasan TNLL.
“Dengan adanya LKPD ini, maka kita bantu kembangkan potensi-potensi yang ada di kawasan TNLL, misalnya pengelolaan wisata air terjun, jika hal ini dirasa bermanfaat bagi masyarakat, maka sudah tentu masyarakat akan menjaga kelestarian kawasan tersebut,” jelas Kepala BBTNLL, Titik Wurdiningsih, Kamis (21/12/2023).
Menurutnya, jika dibandingkan dari jumlah personel yang ada, khususnya Polisi Kehutanan (Polhut) dengan luas area TNLL, tentunya jumlahnya belum memadai atau masih kekurangan personel. Namun lanjut Titik, hal itu tidak dijadikan alasan atau kendala dalam mengelola kawasan konservasi, untuk itu pihaknya senantiasa menyiapkan strategi-strategi pemberdayaan masyarakat di desa-desa penyangga kawasan konservasi.
Titik mengungkapkan, dalam mendukung kebijakan pemerintah, sejauh ini pihaknya terus berupaya mengembangkan potensi wisata alam yang ada di TNLL. Menurutnya, ada banyak potensi wisata yang ada di TNLL baik yang sudah terkelola maupun masih dalam persiapan untuk dikembangkan, diantaranya Danau Tambing, Treking Rore Katimbu, Pendakian Gunung Nokilalaki, pemantauan Tarsius di Desa Kamarora, permandian air panas Desa Kadidia, lokasi penangkaran burung maleo di Saluki dan Pakuli, kemudian wisata permandian di Desa Lawua.
“Masih banyak titik-titik potensi yang akan kita kembangkan di TNLL,sehingga kita harapkan dengan pengembangan potensi yang ada ini, maka pengrusakan hutan kawasan konservasi dapat diantisipasi,” ujarnya. AMR