PALU, MERCUSUAR – Pengurus Daerah Sentra Komunikasi (Senkom) Mitra Polri Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kamtibmas dan SAR, yang dimulai pada Sabtu (28/9/2024), Gedung Torabelo Polresta Palu. Diklat yang digelar selama dua hari, yakni 28-29 September 2024 ini, diikuti sebanyak 230 peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Sulteng.
Ketua Umum Pengurus Pusat Senkom Mitra Polri, Katno Hadi, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP Senkom Mitra Polri, Neldy Wibara mengatakan, Senkom Mitra Polri dibentuk di Jakarta pada tanggal 1 Januari 2004 lalu. Hal ini sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2002 tentang Pamswakarsa.
Kemudian, hal ini ditindaklanjuti dengan Surat Telegram Kapolri No: ST/526/V/2007 tanggal 7 Mei 2007, tentang perintah kepada para Kapolda untuk membina Senkom, untuk menjadi mitra Polri. Hal ini dilakukan dengan harapan Senkom dapat berperan serta sebagai anggota Forum Komunikasi Polisi Masyarakat (FKPM) untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang berdampak dan dapat menjadi sumber gangguan kamtibmas di lingkungan komunitasnya.
Selain membantu memecahkan masalah-masalah sosial yang dapat menyebabkan kamtibmas, Senkom Mitra Polri juga hadir aktif membantu dalam hal penanggulangan bencana, bekerja sama dengan BNPB, BPBD dan Basarnas.
Pihaknya menilai, pelaksanaan diklat kali ini sangat penting untuk membekali anggota Senkom Mitra Polri Sulteng tentang kiat-kiat memecahkan masalah sosial yang dapat menyebabkan kamtibmas, juga memiliki kapasitas dan kesiapan untuk terjun dalam upaya penanggulangan dan penyelamatan saat terjadi bencana.
Hal serupa juga dikatakan Ketua Senkom Mitra Polri Sulteng, Sudiarto. Menurutnya, pelaksanaan diklat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM anggota Senkom Mitra Polri Sulteng, juga mempererat silaturahmi dan kerja sama yang baik antar sesama anggota.
“Lewat diklat ini, kita dididik dan dilatih untuk mempersiapkan diri sebagai warga negara yang mandiri dan bermanfaat bagi bangsa dan negara,” ujarnya.