Bekraf Berharap Kota Palu Ajukan Bantuan

Bekraf

BIROBULI SELATAN, MERCUSUAR-Direktorat Fasilitasi Infrastruktur TIK Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar program sosialisasi dan konsultasi Bantuan Pemerintah (Banper) tahun anggaran 2020 di salah satu Hotel di Kota Palu, Rabu (16/10/2019).

Dalam sambutannya, Tim Penilai Teknis Banper, Direktorat Fasilitasi Infrastruktur Fisik, Selliane Halia Ishak, mengatakan untuk pertumbuhan positif yang telah dicapai masih didapati kurangnya pemanfaatan infrastruktur TIK atau teknologi informasi dan komunikasi dalam memacu pertumbuhan yang lebih pesat di 16 sub sektor ekonomi kreatif.

“Sesuai survei BPS bahwa baru ditemukan 60 persen pelaku ekstra yang menggunakan komputer, 30 persen yang memiliki website dan sekitar 68 persen yang terkoneksi dengan internet. Kami percaya dengan peningkatan akses secara signifikan bisa mendorong kualitas serta kuantitas ekonomi kreatif Indonesia,” kata Selliane.

Ia mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan agar Bekraf dari Kota Palu bisa melakukan pengajuan bantuan kepada pemerintah. Pelaku kreatif sendiri yang dapat menerima bantuan dari pemerintah pada umumnya bisa membuka website bekraf.co.id, di mana mereka yang akan mengusulkan bantuan ke pemerintah adalah seperti komunitas, lembaga adat dan daerah.

“Bantuan ini diberikan dalam bentuk barang dalam artian revitalisasi sarana ruang kreatif dan TIK. Ini simulasi dapat diberikan bukan pada bentuk uang tapi dalam bentuk barang sebetulnya,” kata dia.

Olehnya, dia berharap Kota Palu bisa masuk pada penerimaan bantuan pemerintah tahun 2020, karena saat ini anggaran pemerintah sedang dalam revisi, makanya Bekraf masih membuka Banper TIK. “Tahun 2020 ini pemerintah mengucurkan anggaran mencapai Rp80 miliar,” kata Selliane.

Dia melanjutkan,berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016, ekonomi kreatif atau ekstra di Indonesia untuk tahun 2015 mengalami peningkatan terhadap pendapatan domistik bruto atau PDB nasional.

Pada 2016 tercatat naik mencapai Rp922,508 triliun dengan nilai kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 7,44 persen. Angka-angka tersebut ditopang oleh pertumbuhan di 3 subsektor ekonomi kreati, yaitu kuliner 41,7 persen, fashion 18,2 persen dan kriya 15,70 persen.

“Serta pertumbuhan yang pesat dari subsektor desain komunikasi visual atau DKV musik animasi dan video diikuti dengan sub sektor arsitektur,” kata Selliane dihadapan sekira 70 peserta khusus dari Palu, yang hadir di acara tersebut. ABS

Pos terkait