Belajar Demokrasi, Himabris Gelar Debat Kandidat

DEBAT HIMABRIS

TONDO, MERCUSUAR- Pengurus Himpunan Mahasiswa Bahasa Inggris (Himabris) FKIP Untad, akan segera berganti kepengurusan, untuk meyakinkan pemilih, pasangan calon ketua dan wakil sekretaris periode 2019-2020, sebanyak dua pasangan, adu argument, dalam debat  yang digelar Jumat (22/2/2019) di kampus FKIP Untad.

Ketua panitia suksesi Himabris, Indah Dwi Putri mengatakan, proses debat, bukan hanya bagian dari, persyaratan pemilihan langsung, tetapi lebih dari itu, adalah bagian dari proses pembelajaran berdemokrasi yang sehat dan rasional, tanpa hujatan, hoax dan permusuhan.

“ Kedua pasangan, Mohammad Alfair Ramadhan dan Fahmi Rizaldi, dan pasangan Muh Randi dan Bayu Suryanto, kedua pasangan harus bisa meyakinkan para pemilih, mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris, yang jumlahnya mencapai 400-an mahasiswa, untuk menjatuhkan pilihannya, makanya momen debat, menjadi pembuktiannya,” ungkapnya.

Kemudian, tambah Indah lagi, dalam debat, tema yang dipilih, adalah isu-isu terkini yang tengah berkembang di kalangan mahasiswa Bahasa Inggris, diantaranya tentang melebarnya hubungan antara mahasiswa senior dan junior, kemudian sekretariat, yang mulai kehilangan fungsinya, sebagai tempat berkumpul semua angkatan, hingga persoalah perkuliahan, yang diduga diwarnai dengan aksi pungli.

Rencananya, pada Hari Selasa, 26 Februari mendatang, adalah hari pemilihan, untuk kedua pasangan calon, dengan sistim pemilihan langsung.

“Insya Allah berjalan dengan sukses, dan semoga saja, ini menjadi referensi proses demokrasi yang sehat, di tingkat mahasiswa,” pungkasnya. 

Kemudian dalam suasana debat, Alfair dan Fahmi,  menegaskan kalau mereka nantinya akan terpilih, keduanya mengklaim sudah memiliki formula yang tepat, untuk menuntaskan beberapa persoalan yang saat ini, membungkus keluarga besar Himabris.

“Kami sudah memiliki cara, untuk mengembalikan sekretariat Himabris, bukan hanya tempat menyimpan data administrasi dan tempat rapat semata, tetapi lebih dari itu, kami akan menjadi rumah, bagi semua keluarga besar Himabris, tanpa memandang angkatan,” urai Alfair, panjang lebar.

Sementara pasangan Randi dan Bayu, lebih pada penekanan kualitas dan kemampuan berbahasa inggris, dimana salah satunya adalah, meramu sebuah regulasi, yang nantinya akan mempermudah peserta debat, untuk bertarung.

“Salah satu program Himabris, yakni debat bahasa inggris, terkadang kurang diminati, karena adanya kesenjangan peserta, sehingga memunculkan rasa pesimis. Untuk itu, insya Allah kalo kami terpilih, kami sudah punya formulanya, dan teman-teman di Himabris, akan dilibatkan secara penuh,” janji Bayu.NDA

 

Pos terkait