TALISE, MERCUSUAR – Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, Prof. Dr. Rajindra, SE., MM mengupayakan hingga 2024 kampus yang dipimpinnya itu mendapat ketambahan empat guru besar, sebagai bentuk ikhtiar dirinya sebagai seorang pemimpin.
Pengalaman dirinya menjadi guru besar menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk memotivasi para dosen di kampus biru Unismuh Palu agar mengikuti jejaknya menjadi guru besar. Pasalnya di kampus ini terdapat sejumlah dosen yang sudah dapat didorong maju sebagai guru besar.
“Di kampus ini sudah banyak doktornya, tersebar di hampir semua fakultas, bahkan ada dua fakultas yang cukup banyak doktornya, Fakultas Hukum dan Fakultas Pertanian, menyusul Fakultas Ekonomi dan Bisnis, artinya peluang mereka sangat besar untuk didorong maju ke guru besar,”ujar Rajindra.
Hanya saja katanya, saat ini tinggal memilihat sejauh mana jurnal yang dimiliki para dosen berkualifikasi doktor itu, termasuk kepangkatan akademiknya. Karena keduanya menjadi syarat pengajuan guru besar.
Sebagaimana Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan-RB) Nomor 46 Tahun 2013, syarat profesor/guru besar paling tidak memiliki ijazah Doktor (S3) atau yang sederajat, paling singkat tiga tahun setelah memperoleh ijazah Doktor (S3), memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi, serta memiliki pengalaman kerja sebagai dosen paling singkat selama 10 tahun.
Untuk itulah kata Prof Rajindra, dirinya terus mendorong agar para dosen di kampus ini tidak berdiam diri di dalam kampus, tapi harus memperbanyak penelitian di luar kampus agar memiliki jurnal yang bisa digunakan kenaikan pangkat, termasuk dosen yang sudah berpangkat Lektor harus sesegera mungkin didorong ke Lektor Kepala, agar bisa ke Guru Besar.
Kata Prof Rajindra, Guru Besar (Profesor) adalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi, dan itu harus menjadi impian setiap dosen. Dirinya mengaku heran jika ada seorang dosen yang tidak begitu ambisi mencapai jabatan fungsional tertinggi itu.
“Tentu sangat mengherankan,jika ada dosen yang tidak ingin mencapai jabatan fungsional tertinggi itu, apalagi pimpinannya membukakan jalan menuju kesana, bahkan bukan hanya sekadar membukakan jalankan, melainkan juga mendukung,”sebut Rajindra. TMG