PALUPI, MERCUSUAR – BKM Kita Pura tuntaskan program infrastruktur Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) 2020 Kelurahan Palupi dengan nilai pagu BPM Rp.1.000.000.000. dengan jumlah nilai Pagu KSM Rp.995.000.000, dan BOP BKM Rp.5.000.000 untuk 12 item pekerjaan, diantaranya pekerjaan sumur bor, yang diserahkan kepada pemerintah kelurahan setempat.
Sesuai yang dilaporkan Ketua BKM Kita Pura Palupi Dr. Katiran, bahwa 12 item pekerjaan ini mencakup enam sumur bor ditambah tower air, serta tiga item rehab MCK, jalan paving block sepanjang 211 meter dengan anggaran Rp.164.549.000 yang dinamakan kawasan ‘Ngata Topo Doka’ Jalan Pue Bongo 2, serta drainase lingkungan sepanjang 422 meter.
Selaian itu, jalan paving block 48 meter, jalan paving block 96 meter di RT005/RW001, dengan menyerap 69 tenaga kerja dari masyarakat Palupi selama 2.604 hari yang total upah kerja Rp.293.392.000
Dikatakan Lurah Palupi, Mansyur, pihaknya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah yang telah menggelontorkan anggaran yang cukup besar untuk masyarakat melalui program Kotaku sehingga program itu berjalan baik dan dapat dimanfaatkan warga.
“Alhamdulillah pada hari ini kita sama-sama sudah menyaksikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan dari kotaku yang telah direncanakan pada awal 2019 realisasinya 2020,’ ujarnya, Rabu (23/12/2020).
Bukan hanya BKM Palupi yang menyerahkan hasil pekerjaan infrastruturnya melainkan juga Kelurahan Bayaoge dan Kelurahan Taipa Kecamatan Palu utara. Dimana kata Mansyur pengerjaan sumur bor ini sangat membantu warga Palupi dalam mengatasi krisis air bersih yang rusak sejak bencana di tahun 2018 silam.
“Bahwa ini hasil yang sudah dikerjakan ini ini Akibat bencana juga sehingga jalan masyarakat yang ada di lorong ini semua pin-nya terangkat Alhamdulillah dengan ada adanya program Kotaku masyarakat disini terbantu,” jelasnya.
Sementara, Waki Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said mengatakan, program Kotaku ini merupakan sarana pembangunan yang secara tidak langsung melalui anggaran pemerintah daerah dalam bentuk pengusulan berdiskusi baik dari tingkat kelurahan berdiskusi hingga tingkat kecamatan.
“Titik-titik yang kita anggap menjadi prioritas dalam konteks rehabilitasi rekonstruksi pascabencana, sehinggga jika ada yang belum tersentuh langsung bantuan ini, kami minta jangan berkecil hati, karena kita tetap mengupayakan seluruh perbaikan di wilayah Kota Palu,”ujarnya.
Dia melajutkan, sebelumnya Program Kotaku hanya untuk 20 kelurahan, namun Pemkot minta di 46 kelurahan, tapi satu kelurahan urung dilaksanakan sebab kelurahan pemekaran. Menurutnya, dengan hadirnya program kotaku ini betul-betul sangat membantu Pemerintah Kota Palu. ABS