BNNK Palu Temukan Puluhan Pelajar Positif Terkontaminasi Narkotika

Kepala BNNK Palu, Qori Wicaksono (tengah) saat menyampaikan rilis pers, di Palu, Selasa (24/12/2024). FOTO: IMAM EL ABRAR/MS

PALU, MERCUSUAR – Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Palu menemukan puluhan pelajar tingkat SMP di Kota Palu, yang positif menyalahgunakan narkotika. Hal itu terungkap dalam rilis pers di Kantor BNNK Palu, Selasa (24/12/2024).

“Dalam beberapa pelaksanaan tes urine di kalangan pelajar tingkat SMP, kami mendapati puluhan anak yang sudah terkontaminasi narkotika. Terdapat 33 siswa SMP dan seorang guru,” kata Kepala BNNK Palu, AKBP Qori Wicaksono.

Para pelajar tersebut, kata Qori, positif menggunakan metilendioksimetamfetamina (MDMA) atau ekstasi, dan metamfetamin (sabu-sabu).

Selain itu, dari hasil screening di sejumlah sekolah, BNNK Palu juga mendapati 74 siswa yang mengaku pernah menyalahgunakan (mengisap) lem, dan 30 lainnya pernah merokok menggunakan tembakau gorila.

“Kami sangat prihatin. Ini belum seluruhnya dites, kalau kita menyasar seluruhnya, mungkin masih bisa terdapat lagi. Ini sangat disayangkan,” ujar Qori.

Oleh karena itu, ia mengajak tokoh masyarakat, para orang tua, serta elemen masyarakat lainnya, untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan, untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya penyalahgunaan narkotika.

Selain di sekolah-sekolah, pelaksanaan tes urine oleh BNNK Palu juga menyasar beberapa tempat, seperti perusahaan, tempat hiburan, serta beberapa lembaga pemerintah. Sepanjang tahun 2024, BNNK Palu total telah melakukan tes urine terhadap 1.451 orang.

Sementara itu, BNNK Palu juga melaksanakan program Kelurahan Bersih dari Narkotika (Bersinar), dengan target dua kelurahan di Kota Palu yakni Mamboro Barat dan Taipa. Program Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNK Palu juga telah melaksanakan total 110 kegiatan di sepanjang tahun 2024. Di antaranya melaksanakan pendampingan program ketahanan keluarga berbasis pemberdayaan desa/kelurahan, penyebaran informasi dan edukasi, sosialisasi, dan tes urine di 18 lokasi. IEA

Pos terkait