Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Gereja se-Sulteng Harus Waspada

IMG-20210328-WA0067

PALU, MERCUSUAR – Advokat yang juga mantan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS Sulawesi), Edmond Leonardo Siahaan, memberikan tanggapan terkait peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral, Jalan Kartini, Kota Makassar, Minggu (28/3/2021). Peristiwa ini kata dia, membuat kita semua kembali berduka, atas aksi terorisme yang ditujukan kepada gereja-gereja di Indonesia.

Aksi bom bunuh diri ini juga kata dia, membuat kita semua kaget, karena penangkapan-penangkapan jaringan teroris dalam beberapa bulan ini oleh Polri. Keberhasilan menangkap puluhan teroris menurutnya, ternyata masih meninggalkan jaringan-jaringan yang tetap mematikan, dengan aksi-aksi bom bunuh dirinya.

“Sekalipun bom bunuh diri itu meledak, tapi saya patut bersyukur, karena bom bunuh diri itu tidak meledak di dalam gereja. Seandainya meledak di dalam gereja, maka korban jiwa akan lebih banyak lagi,” ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada seluruh sinode-sinode gereja yang ada di Sulawesi Tengah (Sulteng) khususnya, agar:

Pertama, mendesak Sinode maupun Klasis gereja-gereja meningkatkan keamanan gereja menjelang Paskah, Jumat (2/4/2021), terutama memperbaiki dan memasang sistem CCTV, Satpam dan jaga malam oleh Pemuda Gereja. Ibadah Paskah 2021 tetap bisa dilaksanakan luring, tapi dengan protokol keamanan yang ketat.

Kedua, mendesak kepada Kapolda dan Kapolres di Kota Palu, agar lebih aktif melakukan penjagaan saat ibadah, sekalipun ibadah dilakukan saat masa Pandemi COVID-19 yang cuma dihadiri sedikit Jemaat Gereja. Polres juga harus lebih aktif melakukan patroli ke gereja-gereja, terutama menjelang Paskah 2021.

Ketiga, para kepala daerah, baik bupati dan wali kota di Sulteng, agar dapat membantu sistem keamanan di gereja, seperti pengadaan CCTV, termasuk rumah-rumah ibadah lainnya seperti masjid, pura, wihara, yang belum memiliki atau rusak CCTV-nya.

Keempat, menghimbau warga jemaat gereja di Sulteng agar tetap waspada.

“Kita tidak takut kepada terorisme, tapi kita harus waspada, terutama menjelang ibadah Paskah 2021. Demikian rasa solidaritas ini disampaikan. Kita harus tetap melawan aksi-aksi terorisme yang masih marak di negeri tercinta ini. Mari kita jaga Indonesia, tanah tumpah darah kita. *

Pos terkait