BPBD Bersiap Hadapi Imbas La Nina

BPBD Badai La Nina

ARAHAN- Sekretaris Kota Palu Asri menyampaik arahan pada rakor menghadapi imbas badai La Nina, di Bantaya Setda Palu, Selasa (3/11/2020). FOTO: HUMAS PEMKOT

TANAMODINDI, MERCUSUAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu bersiap menghadapi perubahan cuaca ekstrem sebagaimana prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yakni imbas dari badai La Nina.

“Kami, TRC BPBD Palu  selalu standby 24 jam untuk merespons berbagai kejadian bencana akibat cuaca ekstrem itu,” kata Kepala BPBD Palu, Singgih B. Prasetyo, dalam rapat koordinasi kesiapan daerah menghadapi bencana hidrometeorologi tentang meningkatnya curah hujan yang diakibatkan fenomena La Nina, diruang rapat Bantaya Setda, Selasa (3/11/2020).

Menurutnya, prediksi BMKG mengenai La Nina sudah mulai terjadi, pada September terjadi hujan lebat dalam durasi yang cukup lama. Peristiwa itu mengakibatkan banjir bandang dan menyebabkan beberapa kerusakan jalan dan puluhan rumah terendam air beserta lumpur,

Ia menjelaskan, Pemda harus cepat tanggap bagaimana mengantisipasi dan menangani dampak dari bencama alam, yang berpotensi terjadi kepada masyarakat. Sementara, disisi lain hal itu terjadi saat peningkatan virus corona, sebab pastinya protocol kesehatan terabaikan.

“Sekarang semua Pemda dengan stakeholder menyiapkan mengantisipasi potensi wabah itu, meminimalisir terutama mencegah dan mendeteksi kemampuan semua,”kata Singgih.

Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal disekitar rawan banjir seperti di dekitar hulu sungai dan jalur alam air, yang mana meskipun mengering airnya akan tetap beresiko besar. Selanjutnya kepada camat dan lurah segera menginventarisir bangunan tempat-tempat evakuasi warga dari bencana banjir dan inventarisir alat-alat berat dengan begitu daerah mengetahui berapa yang dapat digunakan, sehingga untuk kekurangan dapat meminjam dari pihak provinsi maupun rekanan.

“SDM dan sarana pra sarana BPBD disiagakan. Untuk SDM Tim Reaksi Cepat (TRC), begitupula alat evakuasi dan sarana penggalian untuk membuka akses yang berkoordinasi dengan dinas terkait dan para lurah,” ujar dia.

Sekretaris Kota Palu, Asri, saat memimpin rapat tersebut, badai La Nina akan menimbulkan dampak curah hujan yang tinggi yang menimbulkan banjir bandang, longsor dan lainnya, maka itu semua pihak baik warga maupun dinas harus betul-betul siaga menghadapi La Nina seperti yang terjadi pada beberapa waktu lalu, terjadi angin kencang.

“Karena terjadinya curah hujan yang tinggi mengakibatkan saluran air meluap dan sungai-sungai Palu ini perlu dilakukan normalisasi atau pengerukan,” jelasnya.

Di Kota Palu terdapat beberapa wilayah yang terancam imbas La Nina seperti Kecamatan Palu Barat, Mantikulore, Palu Selatan, Ulujadi dengan longsor dari Kelurahan Watusampu dan Kelurahan Buluri, sehingga camat dan lurah sekarang turung menghimbau warga agara waspada terjadi hujan. ABS

 

Pos terkait