TANAMODINDI, MERCUSUAR – Akhir pekan seharusnya menjadi momen berkumpul dan berlibur bersama keluarga, namun berbeda halnya dengan para staf dan pegawai di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu. Mereka justru menjadikan akhir pekan sebagai waktu untuk tetap bekerja menyalurkan dana stimulan tahap II bagi para penyintas bencana gempa, tsunami, dan likuefaksi 2018 silam.
Menurut Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Palu, Muhammad Issa Sanusi menyatakan hal tersebut dilakukan sebagai upaya percepatan. “Kami biasanya Sabtu dan Minggu di waktu libur, kami tetap pakai kerja. Jam kerja saya tambah dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Jam 5 sore sampai jam 12 malam itu proses penginputan dan pembukaan SK untuk penyaluran dan pembukaan rekening bagi warga masing-masing,”ungkapnya, Sabtu(13/6/2020).
Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan penyaluran dana stimulan tahap II ini pihaknya melaksanakan berdasarkan petunjuk teknis dengan panduan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat.
Dimana, katanya dalam proses administrasi warga, ada 14 berkas yang harus ditandatangani oleh warga sendiri yang notabene sudah masuk di dalam data 38.805 sebagai penerima stimulan tahap II.
“Proses penginputan kami memberikan tanggung jawab satu operator kecamatan itu 400 KK. Dalam proses percepatan 400 KK ini saya bagi dua kali dalam satu Minggu. Sehingga dalam satu Minggu saya membuka dua SK pembukaan rekening dan pencairan dana,” lanjutnya.
Dalam satu pekan tersebut, katanya BPBD Kota Palu bisa mendapatkan data warga sebanyak 2.000 – 2.500 KK dengan dua kali SK pembukaan rekening dan pencairan dana.
Issa mengungkapkan setelah proses itu selesai semuanya, pihaknya akan melakukan verifikasi sebelum diserahkan ke Badan Keuangan Daerah Kota Palu. “Setelah selesai semuanya, baru kita lakukan yang namanya pembukaan SK surat untuk ditandatangani oleh pimpinan BPBD yang di permohonan surat untuk pencairan ke wali kota. Setelah itu wali kota membuat surat keputusan yang dibuat oleh Bagian Hukum,” paparnya.
Lebih lanjut, setelah semua proses itu dilaksanakan, pihak Badan Keuangan Daerah menunggu buku rekening dari Bank Sulteng sebagai tempat dana stimulan. “Dari sana kita sudah dapatkan buku rekening dan dari BPBD akan mengantarkan SP2D-nya dalam waktu satu hari. SP2D ini dibuat oleh keuangan daerah itu bisa sampai 400 – 500 KK dalam sehari,” katanya.
Dengan demikian, lanjut Issa proses penyaluran dana stimulan ini betul-betul ada mekanisme yang dilalui sesuai petunjuk teknis yang ada, sehingga membutuhkan waktu. Issa mengatakan sampai dengan saat ini realisasi pelaksanaan dana stimulan tahap II telah mencapai 55,75 persen atau sebanyak Rp. 306 miliar lebih dari total Rp.789 miliar lebih.
Dari sekian persen tersebut ada sebanyak 19.235 unit rumah rusak yang telah cair dananya, dengan rincian 12.666 unit rusak ringan, 5.964 rusak sedang, dan 605 unit rusak berat. ABS