PALU, MERCUSUAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu bersama Yayasan Care Peduli dan United Nation Development Program (UNDP), melaksanakan Konsultasi Publik Revisi Dokumen Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P) Kota Palu, Senin (19/4/2021), bertempat di salah satu restoran di Kota Palu. Konsultasi publik yang juga dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting ini, menghadirkan sejumlah pihak seperti pihak pemerintah pusat, provinsi, OPD di lingkup Kota Palu, pihak dunia usaha, perbankan, perguruan tinggi, NGO dan sejumlah pihak lainnya.
Sulawesi Team Leader Yayasan Care Peduli, Buttu Ma’dika, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan k ini adalah tindak lanjut dari diskusi pihaknya bersama BPBD dan BAPPEDA Kota Palu, kira-kira dua bulan terakhir, dalam rangka penilaian ketangguhan Kota Palu terhadap bencana dan perubahan iklim.
“Tahun ini kita tindaklanjuti proses penyusunan RPJMD, yang mengintegrasikan pengurangan resiko bencana dan adaptasi perubahan iklim,” ujarnya.
Rencana pembangunan kata dia, harus memperhitungkan resiko bencana. Untuk kondisi saat ini menurutnya, penanganan bencana 2018 belum tuntas, sementara secara legal formal, rehab rekon telah berakhir pada 31 Desember 2020, sedangkan sektor terdampak yang dibenahi belum tuntas.
“Hal ini yang menjadi kesepahaman kita bersama, sambil menyusun rencana pembangunan lima tahun ke depan, kita juga harus memperhatikan penanganan bencana yang sementara berjalan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana PBPD Kota Palu, Singgih B Prasetyo, dalam sambutannya mengatakan, dokumen R3P ini menjadi pegangan untuk program rehabilitasi dan rekonstruksi. Untuk itu kata dia, melalui forum ini, pihaknya meminta kepada semua pihak yang hadir, untuk memberikan masukan dan saran untuk bisa memperkaya dokumen R3P ini.
“Mudah-mudahan bisa tersusun dokumen review R3P, yang menjadi rujukan untuk menyelesaikan sisa rehab rekon yang masih menanti,” ujarnya. JEF