PALU, MERCUSUAR – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng, Datu Pamusu Tombolotutu menegaskan pihaknya terus menyiagakan tim penanganan kedaruratan bencana, untuk menghadapi berbagai potensi bencana di daerah ini.
Apalagi menurutnya, di tengah kondisi cuaca saat ini, kesiapsiagaan tim reaksi cepat yang bertugas menangani masalah tanggap darurat tersebut lebih ditingkatkan.
Terutama sejak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan pengumuman waspada terhadap dampak fenomena siklon tropis di beberapa daerah, termasuk Sulteng.
“Kita tetap waspada, lah, dan ekstra hati-hati. Teman-teman yang biasa turun ke lapangan untuk penanganan kedaruratan itu setiap hari mereka tetap stand by, mau tengah malam terjadi (bencana) tidak lagi masih baku telepon dan saling mencari, tapi ini langsung bergerak. Tapi kita tetap berdoa, semoga bencana tidak terjadi,” jelas Datu Pamusu di ruang kerjanya, Senin (19/4/2021).
Terkait potensi dampak fenomena siklon tropis yang puncaknya disebut-sebut terjadi pada 18 April 2021 lalu, ia menegaskan bahwa pihaknya hingga saat ini masih siaga potensi bencana alam di wilayah Sulteng. Di antara potensi ancaman bencana tersebut, yakni banjir, angin puting beliung dan tanah longsor.
“Kita statusnya tetap siaga, karena memang curah hujan mulai meningkat. Itu di semua daerah kabupaten dan kota,” imbuhnya.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap bersikap waspada terhadap ancaman bencana di wilayahnya masing-masing, terutama bagi masyarakat yang berada di daerah-daerah dengan kerawanan bencana yang tinggi. IEA