BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) akan menyelenggarakan Kegiatan Mensosialisasikan Kurikulum Merdeka melalui Berbagai Media Komunikasi untuk Membangun Persepsi Positif Pemerintah Daerah, Pendidik, Kepala Sekolah, Guru, Pengawas Sekolah, dan Orang Tua Terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka. Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini, dibuka pada Kamis (22/4/2024), di Aula BPMP Sulteng.
Ketua Panitia, Dalwa, dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh 42 peserta yang berasal dari penggerak komunitas belajar, admin pengelola media sosial atau website sekolah, para guru, kalangan pers, serta kalangan lainnya.
Lanjut Dalwa, Kurikulum Merdeka (IKM) merupakan sebuah kebijakan baru dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), yang bertujuan untuk mewujudkan pembelajaran yang holistik dan berpusat pada murid. IKM memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan murid dan konteks lokal.
Menurut Dalwa, pemahaman masyarakat, khususnya orang tua, tentang IKM masih sangat terbatas dapat berakibat miskonsepsi dan kekhawatiran terhadap IKM. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan membangun pandangan positif masyarakat terhadap IKM.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng, Yudiawati V. Windarrusliana, dalam sambutannya mengatakan, berbicara implementasi kurikulum merdeka bagi tenaga pendidik, BPMP, Dinas Dikbud kabupaten/kotanya sebenarnya sudah lama melakukan sosialisasi sampai di tingkat implementasi. Tetapi kata dia, setelah itu, tidak dibicarakan lagi bagaimana implementasi kurikulum merdeka itu dipahami, serta diimplementasikan di satuan pendidikan.
“Nah kekuatan kita saat ini adalah media bisa membantu menyampaikan informasi ini kepada masyarakat, termasuk orang tua atau komunitas-komunitas lain. Kita memang harus mulai memahami apa yang disebut dengan implementasi kurikulum merdeka, merdeka belajar dan program-program dari bidang pendidikan, agar tidak salah persepsi atau tidak salah paham menyikapi berita-berita yang ada,” jelasnya.
Menurut Yudiawati, BPMP telah melakukan sesuatu yang sangat penting, dengan melaksanakan sosialisasi ini. Dirinya juga menyampaikan, para guru hendaknya memahami dengan baik implementasi kurikulum merdeka dalam pembelajaran di sekolah
“Jangan hanya menggugurkan kewajiban mengajar di kelas, tapi materi yang disampaikan tidak berkorelasi dengan muatan kurikulum yang ada,” ujarnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala BPMP Sulteng, Sinar Alam. JEF