BPS: Kemiskinan di Sulteng Berkurang

Faizal Anwar

PALU, MERCUSUAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng merilis hasil pendataan penduduk miskin periode Maret 2019 yang tercatat sebanyak 410,36 ribu orang atau berkurang 3,13 ribu orang dibanding dengan kondisi September 2018 sebesar 413,49 ribu orang atau 13,69 persen.

Kepala BPS Sulteng, Faizal Anwar saat rilis tentang perkembangan kemiskinan di kantor BPS, Senin (15/7/2019), mengakui ada pertanyaan terkait tentang penurunan jumlah masyarakat miskisn pascabencana.

Menurutnya, hal itu disebabkan mekanisme pencatatan yang dilakukan BPS mengacu pada indikator makanan dengan jumlah 2100 kalori.

“Kalau melihat kemiskinan tidak bisa secara kasat mata, BPS mengukur kemiskinan dari faktor makanan dan non makanan dan pendataan dilakukan melalui wawancara dengan responde,” jelasnya.

Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Sulteng, Wahyu Yulianto menambahkan bahwa komponen layak hidup tidak dimasukkan dalam indikator kemiskinan. Sebab bersifat bias dan komponen itu dimasukkan dalam penentuan kenaikan Upah Minimum Regional (UMR).

“BPS merujuk pada komoditas pangan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi non makanan, “ ujarnya.

“Sumbangan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan sebesar 76,35 persen. Kondisi ini tidak jauh beda dengan periode September 2018 76,14 persen,” sambung Wahyu. HAI  

Pos terkait