TANAMODINDI, MERCUSUAR – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Tengah terus menunjukkan kiprah nyata dalam mendukung pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029, khususnya Misi Keempat: Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Inovatif, dan Kolaboratif.
Hingga Oktober 2025, BPSDM telah melaksanakan berbagai program pendidikan dan pelatihan aparatur sesuai dengan tugas dan fungsinya, dengan fokus utama pada peningkatan kompetensi ASN dan efektivitas tata kelola pemerintahan. Di tengah kebijakan efisiensi fiskal nasional, BPSDM justru menghadirkan sejumlah inovasi strategis yang memperkuat kinerja kelembagaan.
Plt. Kepala BPSDM Provinsi Sulteng, Moh. Yasin Baculu menegaskan, seluruh inovasi tersebut merupakan bagian dari strategi besar transformasi kelembagaan untuk memperkuat peran BPSDM sebagai penggerak reformasi birokrasi di daerah.
“Efisiensi bukan berarti menurunkan kinerja. Justru melalui inovasi dan digitalisasi, BPSDM ingin menunjukkan bahwa pengembangan SDM aparatur dapat dilakukan secara lebih efektif, terukur, dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Dengan berbagai capaian dan inovasi tersebut, BPSDM Sulawesi Tengah kini menjadi simbol profesionalitas, integritas, dan inovasi daerah dalam mewujudkan ASN yang kompeten serta tata kelola pemerintahan yang adaptif menuju Sulawesi Tengah yang Lebih Maju dan Berintegritas.
Ia menambahkan, salah satu terobosan unggulan adalah rancangan transformasi digital pengembangan kompetensi ASN, melalui penerapan Learning Management System (LMS) Sinergitas BPSDM. Platform ini menjadi sarana pembelajaran terpadu yang memungkinkan ASN di seluruh perangkat daerah mengikuti pelatihan secara merata, efisien, dan fleksibel tanpa beban biaya tatap muka. Langkah tersebut sekaligus memperkuat capaian Indeks Profesionalitas ASN (IP ASN), terutama pada dimensi kompetensi.
Tak berhenti di situ, inovasi monumental lainnya adalah peluncuran Tempat Uji Kompetensi (TUK) Anti Korupsi Mandiri “Manoro”, yang menjadi TUK pertama di Indonesia yang dikelola oleh pemerintah daerah. Kehadiran TUK ini menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Sulteng dalam membangun ekosistem integritas serta mengarusutamakan nilai-nilai antikorupsi di kalangan ASN dan masyarakat luas.
Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, memberikan apresiasi tinggi terhadap capaian BPSDM yang dinilainya bekerja dalam senyap namun menghasilkan prestasi nyata.
“TUK Manoro menjadi tonggak penting dalam mewujudkan salah satu program BERANI, yaitu BERANI BERINTEGRITAS. Ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah daerah menjadi motor utama dalam menegakkan nilai-nilai integritas dan profesionalitas ASN,” ujarnya.
BPSDM Sulteng Jadi Pelopor Reformasi Berbasis Digital







