BESUSU BARAT, MERCUSUAR- Sejumlah pasukan anti teror Brimob Polda Sulteng, berhasil menyelamatkan sejumlah warga diantaranya salah seorang calon pejabat publik, yang disandera oleh kelompok sipil bersenjata di depan Kantor Gubernur Sulteng, Kamis (20/9/2018).
Aksi penyelamatan itu berlangsung menegangkan dan dramatis, begitu mendapat laporan mengenai penyenderaan itu, pasukan elit kepolisian itu langsung menurunkan sebanyak tujuh orang bersenjata lengkap, untuk melakukan penyergapan dan penyelamatan sandera. Begitu sudah didekat rumah, dua personel bertugas mendobrak pintu dan langsung melemparkan sebuah benda semacam bom asap berdaya ledak kecil, yang langsung diikuti tindakan baku tembak antara polisi dan pasukan sipil bersenjata.]
Akhirnya, petugas berhasil melumpuhkan kelompok tersebut, kemudian dilanjutkan dengan pembebasan sandera yang diketahui adalah calon presiden RI bersama warga lainnya. Para sendera langsung dinaikkan ke mobil barracuda. Tidak hanya sampai disitu, Tim Gegana pun langsung diterjunkan, setelah mengetahui bahwa ada beberapa benda mencurigakan di sekitar tempat penyanderaan dan diduga adalah bom berdaya ledak tinggi.
setelah dilakukan pendeteksian oleh personel yang menggunakan baju antibom atau body armour, ternyata terdapat dua bom aktif berdaya ledak tinggi, dimana satu bom berada di dalam rumah dan bom lainnya berada di luar. Tim Gegana pun langsung melakukan langkah penjinakan, dengan cara di disposal dan discrapter, sehingga ketika kedua bom itu pun meledak sebelum memakan korban.
Rentetan kejadian diatas merupakan sebagian adegan yang dipertontonkan anggota Polda Sulteng dan jajaran dalam kegiatan yang disebut Lat Pra Ops Mantap Brata 2018. Simulasi itu diawali adanya unjuk rasa di kantor KPU, karena ada kelompok massa yang tidak senang dengan hasil penghitungan suara pada Pilpres.
Para personel memperagakan tahapan-tahapan sesuai prosedur tetap dalam menangani massa atau pendemo anarkis, hingga akhirnya massa dapat dikendalikan.
Wakapolda Sulteng Kombes Pol Drs. Setyo Boedi Moempoeni Harsomengatakan, latihan dan simulasi ini untuk merefresh dan meningkatkan kemampuan polisi menghadapi aksi-aksi anarkis di tengah masyarakat, terutama dalam menghadapi Pemilu kedepan.
“Diharapkan seluruh anggota Polda dan jajaran, bisa meningkatkan kemampuan dan punya pandangan sama dalam menangani aksi-aksi anarkis sesuai Protap,” ujar Wakapolda. AMR/IKI