PALU, MERCUSUAR – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Provinsi Sulteng, Hj. Wiwik Jumatul Rofi’ah atau yang akrab disapa Bunda Wiwik, menegaskan akan terus membantu dan mengawal program pemberdayaan warga Kota Palu.
Ia menegaskan hal itu dalam beberapa momentum, termasuk saat dirinya menggelar reses, di Kelurahan Talise Valangguni, Kecamatan Matikulore hingga Kecamatan Mamboro, Selasa (2/12/2025).
“Salah satunya yang dibeberkan warga di Kelurahan Talise Valangguni, di kompleks pengrajin, mereka meminta bibit ternak dan juga alat pendukung kerajinan,” urai Wiwik.
Dalam reses tersebut, Wiwik menyebut tidak serta merta langsung merespons permintaan warga. Sebab menurutnya, ada beberapa pertimbangan di antaranya bibit ternak yang diminta harus memiliki nilai ekonomis, dan juga dalam proses pemeliharaannya tidak justru semakin membebani warga.
Menurutnya, pengadaan bibit ayam lebih bagus, karena hadirnya program pemerintah yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) membutuhkan daging ayam dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga hadirnya peternak ayam pedaging bisa memenuhi permintaan bahan makanan untuk MBG.
“Kalau bibit hewan ternak lainnya, seperti kambing dan sapi, sudah cukup banyak pengalaman yang kami dapatkan, banyak yang terjadi justru hewan ternaknya semakin berkurang,” beber Wiwik, di hadapan warga yang hadir dalam kegiatan reses.
Begitu juga dengan permintaan untuk alat pengrajin, menurut Wiwik, justru menjadi sesuatu yang harus diprioritaskan juga di wilayah yang memang memiliki banyak pengrajin, termasuk salah satunya di Talise Valangguni.
Dalam setiap kesempatan, kata Wiwik, pihaknya mencoba menggugah pemahaman warga, dalam menyampaikan aspirasinya, termasuk dengan kesesuaian dan kemampuan warga dalam mengelola bantuan, sehingga nilai pemberdayaan benar-benar terwujud di masyarakat.
“Kita semua tahu, nilai pemberdayaan itu benar-benar hadir kalau masyarakat mendapatkan manfaatnya secara langsung, dan bisa kemudian mandiri dalam sisi ekonomi,” tuturnya.
Srikandi PKS itu juga menegaskan, dalam setiap reses yang dilakukan dia hanya menerima dua permintaan, dipastikan kedua permintaan itu direalisasikan secara nyata. Sebab menurutnya, jika sudah lebih dari dua, lebih banyak menjadi sebuah janji-janji kosong, yang justru akan semakin membuat warga tidak percaya dengan nilai kegiatan reses.
“Insyaallah, semua yang diminta oleh masyarakat kepada kami, apalagi terkait dengan pemberdayaan, akan kami kawal, hingga benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat,” pungkas Wiwik. MBH






