Bundaran Untad, “Destinasi” Baru Kaum Intelektual

RTH Untad menjadi tongkrongan kaum intelektual, diskusi sambil ngopi. FOTO: MISBACH/MS

TONDO, MERCUSUAR – Senja baru saja menorehkan semburat merah di langit barat, bersamaan dengan azan magrib yang berkumandang dari masjid-masjid sekitar. Di Bundaran Universitas Tadulako (Untad), suasana pun perlahan menggeliat. Mahasiswa yang baru saja menyelesaikan perkuliahan mulai berdatangan, menjadikan ruang publik ini kembali hidup, Senin (21/7/2025).

“Biasanya mulai ramai setelah salat magrib, kebetulan juga kuliah hari ini sudah selesai,” ujar Maulana, mahasiswa FKIP Untad, yang sore itu berkumpul bersama beberapa rekannya.

Menurutnya, kebiasaan nongkrong di bundaran dan kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di depan gerbang utama Untad sudah berlangsung sejak lama. Namun, sejak kawasan tersebut direnovasi dan ditambah sejumlah fasilitas, suasananya semakin nyaman dan menarik.

“Mulai dari yang sekadar duduk santai, diskusi ringan, rapat persiapan kegiatan kampus, sampai membedah buku bareng. Tempat ini sekarang memang jadi titik temu berbagai aktivitas mahasiswa,” lanjutnya.
Rudian, mahasiswa Fakultas Teknik, juga mengaku kerap menghabiskan waktu di bundaran. Bukan hanya bersama teman satu fakultas, tapi juga mahasiswa dari berbagai jurusan.

“Kami lebih memilih berlama-lama di sini dibanding langsung pulang ke kos atau rumah. Hawanya sejuk, suasananya santai, dan selalu ada saja yang bisa dibahas menjelang malam,” ujarnya sambil tersenyum.

Nongkrong di bundaran Untad kini semakin semarak, terutama karena kehadiran sejumlah penjaja kopi instan yang menggunakan motor listrik. Mereka memanfaatkan peluang ini untuk menyediakan aneka minuman hangat yang menjadi teman setia para mahasiswa dalam obrolan malam.

“Alhamdulillah, setiap malam saya bisa jualan sampai pukul 21.00. Hasilnya lumayan, dan sambil jualan, bisa ikut ngobrol juga. Dapat ilmunya, Mas,” cerita Sam, salah satu penjual kopi yang rutin datang sejak pukul 17.00.

Pihak kelurahan pun turut memperhatikan dinamika positif di sekitar kawasan kampus ini. Lurah Tondo, Mursyidin Siraj, menyatakan tidak melarang aktivitas jual beli di sekitar Bundaran dan RTH Untad, selama tetap menjaga ketertiban dan kebersihan area tersebut.

“Ini kan bagian dari lingkungan kampus. Kita semua harus jaga agar tidak terlihat kumuh. Semua yang beraktivitas di situ harus punya tanggung jawab menjaga kebersihannya,” tegas Mursyidin. MBH

Pos terkait