LOLU UTARA, MERCUSUAR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu akan mengevaluasi efektivitas operasional 26 armada Bus Trans Palu yang menelan anggaran Rp16 miliar untuk tahun 2025 ini.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD Kota Palu, Rico Djanggola, usai rapat paripurna di Gedung DPRD Palu, Selasa (4/3/2025).
Rico Djanggola menyatakan, biaya operasional yang besar ini harus dikaji ulang untuk memastikan manfaatnya bagi masyarakat.
Efisiensi anggaran untuk Bus Trans Palu, akan dilihat berdasarkan seberapa bermanfaat bus tersebut untuk melayani masyarakat. Lanjut Rico, bukan semata untung apa tidak, sebab yang dilihat DPRD adalah kebermanfaatan atas kehadiran bus tersebut.
“Untuk bus tetap akan dievaluasi, Evaluasi dari segi fungsi, tetapi secara pemberi masukan, di mana pemerintah wajib memberikan pelayanan publik untuk masyarakat,” imbuhnya
Untuk biaya yang keluar kata Rico, merupakan bagian dari efek pelayanan itu. Hal yang akan dievaluasi nanti apakah bisa ini akan bermanfaat atau tidak, ada penumpang atau tidak.
Ia akan melihat apakah bus ini benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat. Jika tidak, maka perlu dipertanyakan mengapa harus terus mengeluarkan dana yang begitu besar.
Menurutnya, sebagai layanan publik, operasional Bus Trans Palu tidak bisa disamakan dengan bisnis swasta yang mengutamakan keuntungan. Namun, ia menegaskan, tetap harus ada evaluasi mengenai urgensi layanan bus tersebut.
Pemerintah wajib memberikan pelayanan kepada masyarakat, tetapi tetap harus efisien. Jika penggunaannya minim, maka kita harus mencari solusi terbaik.
Evaluasi ini dilakukan dalam rangka efisiensi dan refocusing Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Palu tahun 2025. ABS