TANAMODINDI, MERCUSUAR – Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Sosial (Dinsos) terus berupaya meningkatkan presentasi vaksinasi bagi lanjut usia (Lansia) di Kota Palu sebagai salah satu kelompok rentan, pasalnya capaian angka vaksinasi untuk kalangan tersebut masih rendah.
Wakil Wali Kota Palu dr.Reny A Lamadjido, saat menerima audiens pihak Dinkes dan Dinsos menyampaikan bahwa saat ini, cakupan vaksinasi kepada lansia di Kota Palu masih terus diupayakan agar seluruhnya bisa dijangkau, Selasa (19/10/2021).
“Kita berharap seluruh lansia di seluruh wilayah Kota Palu divaksinasi, karena lansia masuk kelompok yang rentan terpapar Covid 19 dan menjadi prioritas untuk divaksin,”katanya.
Sebutnya lagi, berbagai cara dilakukan Pemkot Palu agar capaian vaksinasi lansia meningkat, salah satunya dengan membuka pelayanan vaksinasi langsung jemput bola. Tentunya dengan cara itulah diupayakan para lansia bisa divaksin.
“Untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity maka vaksinasi menjadi solusi terbaik dan didalamnya sudah ditargetkan semua lansia harus sudah vaksinasi,”jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Palu, saat ini sedang memilah warga lanjut usia (Lansia) yang memiliki penyakit penyerta/komorbid agar dipisahkan dari data yang memenuhi syarat supaya tidak membebani target vaksinasi COVID-19 khusus kelompok rentan.
“Kami sedang melakukan pemilahan. Sejauh ini belum tergambar jumlah Lansia yang tidak dapat divaksinasi COVID-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu Denny Taufan, Senin (18/10).
Ia menjelaskan, beberapa waktu lalu pihaknya telah mengumpulkan lansia sebanyak 84 orang, untuk menjalani vaksinasi COVID-19, namun yang memenuhi syarat hanya lima orang. kemudian setelah dilakukan tes kesehatan oleh dokter yang bertugas, hanya dua lansia berhasil disuntik vaksin, tiga orang lainnya mengalami tekanan (hipertensi), sehingga dilakukan penundaan.
Hasil pemilahan selanjutnya akan disampaikan ke Kementerian Kesehatan, agar jumlah Lansia Kota Palu sebanyak 2
1.459 jiwa yang ditargetkan dapat dikurangi dan ditangani secara bijaksana. ABS