Cara Pasien Covid-19 Nikmati Hidup di Ruang Isolasi

HLL

PALU, MERCUSUAR – Setelah dinyatakan postif Covid-19 dan harus diisolasi, SL (26), pasien Covid-19 RSU Madani mengatakan, dirinya tetap menikmati masa-masa selama di ruang isolasi.

“Awalnya memang membosankan, namun setelah saya coba beradaptasi, saya kira tak ada bedanya dengan saat saya liburan menikmati hidup di rumah,” kata SL dalam wawancara via telepon, Kamis (14/5/2020).

Selain itu, SL juga mengungkapkan, kehidupan di ruang isolasi tidak jauh berbeda dengan kehidupan di rumah. Hanya saja dia mengatakan, di ruang isolasi lebih banyak santainya dibanding di rumah.

“Menikmati masa-masa karantina di rumah sakit, saya rasa lebih banyak santainya. Kalau di sini, karena serba disiapkan, misalnya dari makanan, tidak harus repot-repot mau masak atau mau pergi beli bahannya lalu masak sendiri. Tiap jam makan, makanan datang dengan pelayanan yang ramah, dari para tim medis,” ungkap SL.

Sementara itu kata SL, hubungan komunikasi dengan para perawat dan dokter di sana yang merawatnya, terjalin baik dan seperti keluarga normal, meskipun dirinya tidak mengenal mereka dari wajah, dan hanya dengan menghafalkan suara mereka, barulah SL bisa membedakan semua tim medis di sana, berdasarkan nama.

“Selama ini hubungan komunikasi dengan tim medis asyik-asyik. Beberapa dari mereka ada yang memang selera humornya tinggi, dan kadang kami sering bercanda, hingga tak terasa jam dinas mereka cepat berlalu,” katanya.

Lebih jauh SL juga mengatakan, hobinya bermain musik tetap dirinya nikmati saat berada di ruang isolasi, dan beberapa hobinya tetap jalan, seperti saat dirinya di rumah, misalnya seperti menikmati menulis dan membaca buku-buku tentang bisnis dan Alkitab

“Saya masih bisa bermain musik. Kemarin saya sempat minta dikirimkan gitar. Biasanya, sore setelah mandi, saya buat minuman hangat dan kebetulan di tempat saya diisolasi, ada taman. Kadang, saya menikmati susu hangat sambil main gitar, duduk di kursi taman, bahkan kalau bosan main gawai, saya biasa baca-baca buku, kalau tidak menulis,” terang SL.

Saat ditanyai apa hal yang paling dirindukan selama dirinya diisolasi, SL mengatakan, tidak pungkiri dirinya merindukan banyak hal di kehidupan normalnya. Contoh kecil, misalnya merindukan masa-masa dia harus pergi jalan-jalan sore, pergi makan siomai langganannya.

“Saya tidak pungkiri kalau rindu hal-hal di luar sana, pasti ada bahkan banyak, seperti jalan-jalan sore pergi makan somai, atau pergi belanja di pasar, lalu masak makanan sendiri, kong di kase pedis uhhh, so rindu butul saya. Dengan satu lagi, saya rindu suasan rumah, dengan bisa merasakan hangatnya suasana keluarga,” pungkas SL dengan dengan dialek khas Palu.

Diketahui, SL telah melewati masa-masa isolasi sejauh ini, sejak 15 April 2020. Hingga saat ini, dirinya terus menunjukan keadaan kesehatan yang terus membaik, dan sampai saat ini dia telah mengikuti tes swab hingga tiga kali berturut-turut, dengan jarak satu mingguan. Meskipun hasilnya masih terus positif, tapi SL dikabarkan sudah pulih kesehatannya, dan tidak ada keluhan, seperti saat pertama dia datang di Rumah Sakit Madani. */JEF

 

 

Pos terkait