PALU, MERCUSUAR – Salah satu NGO yang bergerak di bidang penanggulangan bencana, CBM Together We Can Do More, bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Sosial RI dan Kementerian Kesehatan RI, melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Siaga Bencana, 29- 30 April 2019, di Kota Palu.
Kegiatan tersebut dikhususkan kepada perempuan dan penyandang disabilitas, serta fasilitator atau pendamping di rumah, seperti guru-guru Sekolah Luar Biasa (SLB), dari organisasi penyandang disabiltas, Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), dan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN ).
Pejabat Country Humanitarian Manager CBM Indonesia, Tanty S Reinhart Thamrin, ditemui di sela-sela kegiatan di salah satu restoran di Kota Palu, Senin (29/4/2019) mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari Hari Kesiapsiagaan Bencana. Secara nasional kata dia, kegiatan ini rutin dilakukan CBM bersama BNPB dan semua stakehoulder, yang bergiat dalam penanggulangan bencana.
Dikatakannya, kegiatan itu lebih spesifik untuk perempuan dan penyandang disabilitas. Alasan pertama mengapa perempuan, karena pihaknya menyadari bahwa informasi itu cepat menyebar jika mendidik perempuan. Kemudian untuk penyandang disabilitas karena dalam kondisi bencana, kadang-kadang masyarakat lupa bahwa keluarga kita atau di lingkungan masyarakat, ada kawan-kawan yang tidak memiliki akses seperti yang lainnya, yang sangat kesulitan mendapat informasi tentang peringatan dini dan informasi terkait jalur evakuasi yang benar.
“Jadi kami menggagas itu. Kenapa kemudian kami memilih Kota Palu, karena kebetulan kami memang punya program di sini, khusus untuk penanggulangan bencana, khusus pada penyandang disabilitas di sini,” jelasnya.
Tanty mengaku, khusus di Kota Palu, baru pertama kali pihaknya bersama BNPB melaksanakan kegiatan tersebut. Baginya, sesuai tujuan CBM, kegiatan itu akan dijadikan pintu masuk bersama BNPB, untuk membuat Standar Operasional Prosedur (SOP), serta melakukan evaluasi kepada penyandang disabilitas, agar benar-benar secara aktif terlibat, mulai dari perencanaan sampai pengelolaan bencana atau tanggap darurat bencana.
Sehingga, pihaknya merencanakan kegiatan itu akan berkelanjutan, terlebih melihat tingginya animo masyarakat mengikuti kegiatan itu. Lanjut dia, di hari kedua bimtek, akan dikhususkan untuk pemerintah lokal, di antaranya, Basarnas, BPBD dan Dinsos. JEF/*