Cegah Lakalantas Lebih Komprehensif, Jasa Raharja-BVT Kolaborasi Data Road Safety

IMG-20220425-WA0062-5a8f3b31
FOTO: PT Jasa Raharja dan PT BVT menunjukkan dokumen kolaborasi pemanfaatan data spasial dalam bidang pemetaan big data khususnya data analytic road safety, untuk memberikan analisa pencegahan kecelakaan menjadi semakin komprehensif.///FOTO: DOK. JASA RAHARJA

JAKARTA, MERCUSUAR – PT Jasa Raharja melaksanakan kolaborasi Pemanfaatan Data Spasial dengan perusahaan teknologi asal Indonesia, PT Bhumi Varta Technology (BVT) dalam bidang pemetaan big data, khususnya dalam data analytic road safety, yang diluncurkan di Jakarta, medio pekan lalu.

Peluncuran kolaborasi tersebut dilakukan Direktur Hubungan Kelembagaan PT Jasa Raharja, Munadi Herlambang, Deputi Bidang SDM Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, didampingi Asisten Deputi Asuransi dan Dana Pensiun Kementerian BUMN, bersama Senior Executive Vice President (SEVP) IT IFG dan Direktur BVT, Martyn Terpilovski.

Munadi Herlambang dalam keterangan persnya, melalui PT Jasa Raharja Cabang Sulteng, Senin (25/4/2022) mengatakan kolaborasi tersebut bertujuan untuk pemetaan black spot pada peta digital, data mining untuk memperkaya jenis data yang dimiliki, sehingga membuat analisis pencegahan kecelakaan semakin komprehensif melalui data analytic road safety.

Kolaborasi tersebut dilakukan melalui program aplikasi JRku yang disinergikan dengan peta digital BVT, dengan nama aplikasi Lokasi Maps mampu mengolah data analytic road safety, sehingga pencegahan kecelakaan lalu lintas selain menjadi target utama kerja sama tersebut juga makin maksimal.

“Dengan data mining baru akan diperkaya jenis data yang dimiliki, sehingga analisis pencegahan kecelakaan bisa lebih komprehensif. Sekaligus ratusan ribu pemudik dengan total 8.175 perjalanan atau masyarakat pengguna jalan raya lainnya, bisa dihindarkan dari kecelakaan,” jelas Munadi.

Ia menguraikan, aplikasi Lokasi Maps menggunakan GeoFencing dan peta yang sangat rinci, sehingga sangat efektif untuk mencocokkan individu, bisnis atau hal-hal yang diperlukan berdasarkan jangkauan lokasi, sehingga pengguna bisa berkomunikasi secara instan.

Melalui pola kerja sistem data yang terintegrasi, terbangun sistem big data yang mampu menjadi pusat K3I (komunikasi, koordinasi, komando dan pengendalian serta sistem informasi), sehingga menghasilkan pelayanan yang prima kepada masyarakat.

Selain itu, lanjut Munadi, data yang terintegrasi juga mampu memprediksi, mengantisipasi dan memberikan solusi dalam one gate service untuk pelayanan keamanan, pelayanan keselamatan, pelayanan hukum, pelayanan administrasi, pelayanan informasi dan pelayanan kemanusiaan.

“PT Jasa Raharja bangga bisa membangun kerja sama dan mendukung base map atau peta digital asli buatan anak bangsa Indonesia. Semoga dengan kolaborasi ini, dapat memberikan inovasi dan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia,” harap Munadi. */IEA

Pos terkait