Daerah Nihil Kasus COVID-19 di Sulteng Bertambah

HLL-5bfbd48c

PALU, Mercusuar – Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat, daerah yang berhasil menekan kasus COVID-19 hingga nihil kasus, bertambah menjadi empat daerah sampai Senin (6/12/2021).

“Empat daerah di Sulteng yang berhasil menekan kasus aktif COVID-19 hingga nol kasus, yakni Kabupaten Banggai, Banggai Laut, Morowali dan Morowali Utara. Hari ini Banggai,” katanya Juru Bicara Pusdatina COVID-19 Provinsi Sulteng, Adiman, Senin (6/12/2021) malam.

Secara kumulatif, sudah ditemukan 7.176 kasus aktif atau 7.175 orang yang telah terpapar COVID-19 di Banggai. Dari 7.175 orang itu, 6.859 orang dinyatakan telah sembuh dan 317 orang dinyatakan meninggal dunia.

Kemudian 439 orang telah terpapar COVID-19 di Banggai Laut. Dari 439 orang tersebut, 410 orang dinyatakan telah sembuh dan 29 orang yang terpapar dinyatakan meninggal dunia.

Kemudian di Morowali, hingga kini tercatat sudah 2.393 orang yang terkonfirmasi terpapar COVID-19. Dari 2.393 orang tersebut, 2.325 orang dinyatakan telah sembuh dan 68 orang meninggal dunia.

“Berikutnya di Morut, tercatat sudah 2.799 orang yang terpapar COVID-19 di sana. Dari 2.799 orang itu, 2.711 orang dinyatakan telah sembuh dan 88 orang meninggal dunia,” ujarnya.

Adapun sembilan daerah lainnya masih ditemukan kasus aktif COVID-19 meliputi 11 orang di Kabupaten Sigi, enam orang di Poso dan Tolitoli.

“Lima orang di Banggai Kepulauan, dua orang di Tojo Una-Una, satu orang Banggai Laut, Donggala, Parigi Moutong dan Kota Palu,”tambahnya.

Ia meminta masyarakat mendukung tim pengawas dinas kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng, yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.

Selain itu, warga diimbau menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 secara ketat.

“Pencegahannya dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar rumah. Langkah tersebut sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng,” ujarnya. ANT

 

Pos terkait