BIROBULI SELATAN, MERCUSUAR – Sejumlah mahasiswa mendatangi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Palu, Kamis (4/2/2021). Para mahasiswa itu berdiskusi dengan Kepala Dinas Damkar Kota Palu, Sudaryano Lamangkona, dan salah yang menjadi pembahasan adalah akan menghibahkan kepada pihak damkar alarm kebakaran yang merupakan hasil riset para mahasiswa tersebut, untuk untuk mempermudah sistem informasi kebakaran di Kota Palu berbasis ITE.
“Perakitan awal itu masih berbentuk prototype dan terus kami kembangkan lagi dan disesuaikan kebutuhan di lapangan,” ujar Ratno Rianto, salah seorang mahasiswa STMIK.
Ratno mengatakan, bahwa alat yang mereka ciptakan ini bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah arus informasi kejadian kebakaran dari masyarakat ke pos jaga Damkar Palu. Disamping itu juga alat ini sebagai salah satu upaya untuk menghentikan informasi kejadian kebakaran yang bersifat hoaks dan hingga kini masih terus dialami oleh Damkar Palu.
“Kami turut prihatin dengan kejadian tersebut sehingga kami dari Banua Techno mencoba mendesain sebuah alat untuk membantu Dinas Damkar dan masyarakat dengan menciptakan peralatan yang nantinya bisa merekam dan melacak keberadaan si pemberi informasi tersebut,”ujar Ratno.
Dia menambahkan, dalam diskusi pagi itu juga banyak hal yang menjadi masukkan kepada mereka, untuk dikembangkan dalam mendukung sistem informasi yang diberi nama Automatic Fire Extinguisher Emergency Call (AFE-EC) itu.
“InsyaAllah dalam dua minggu kedepan kami akan menyerahkan peralatan tersebut kepada Damkar Palu untuk selanjutnya dapat di ujicobakan. Semoga bermanfaat,” kata Retno.
Sementara, Sudaryano menyampaikan terima kasih atas bantuan hibah alat informasi kebakaran tersebut. Dia melanjutkan, informasi hoaks soal kebakaran itu memang kerap didapati petugas di lapangan.
“Informasi-informasi seperti itu sering kita alami, saat petugas bergerak dengan kecepatan penuh, dan begitu tiba di lapangan ternyata tidak ada kejadian kebakaran,”katanya.
Kondisi ini, Anno sapaan akrabnya, biasanya dianggap sepele namun bisa berakibat fatal jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika petugas bergerak ke lapangan. Padahal kata dia, Damkar telah mengajukan nomor layanan khusus, namun saat ini masih menggunakan nomor emergency (0451-1423113)
“Bila dengan layanan 113, akan lebih praktis dan dapat terekam siapa yang menelpon sehingga bila hoaks dapat diketahui siapa,”jelasnya.
Ia mengaku, pihaknya sudah meminta kepada Telkom untuk memberikan perhatian lebih terhadap layanan tersebut, sehingga saat ada laporan kebakaran dapat segera ditangani oleh petugas di wilayah terdekat.
“Pendistribusian informasi jadi memakan waktu. Kami berharap Telkom betul-betul bisa menyalurkan informasi melalui lokasi terdekat. Dengan begitu, informasi akan lebih cepat masuk dan respons time lebih cepat,”jelasnya. ABS