Dandenkesyah Ajak Masyarakat Vaksinasi

Dandenkes-115f856b

LOLU SELATAN, MERCUSUAR – Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah (Dandenkesyah) Palu Letkol Ckm Drs. Priharjo, mengajak seluruh elemen masyarakat percaya pada pemerintah dan mengikuti anjuran vaksinasi COVID-19.

Ajakan Letkol Priharjo disampaikan di sela-sela peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-47 Paguyuban Kesenian Eko Wandowo Sulawesi Tengah, di Palu Sabtu (20/11/2021) malam.

Pemerintah kata Letkol Priharjo, menargetkan 70 persen warga Indonesia telah menjalani vaksinasi lengkap dosis kedua, hingga akhir tahun ini.

“Pada awal-awal program vaksinasi, memang kami menemui kesulitan. Banyak masyarakat yang enggan vaksin. Kami mencoba vaksinasi kolaborasi dengan beberapa organisasi masyarakat dan memberikan doorprize, peserta kurang,” katanya.

Namun seiring waktu, dengan sosialisasi yang terus digalakkan akhirnya masyarakat mulai sadar pentingnya vaksinasi untuk membentuk kekebalan kolektif atau herd immunity.

“Alhamdulillah, saat ini sekira 50 persen masyarakat atau populasi di Indonesia telah divaksin,” ucapnya.

“Vaksinasi untuk melindungi diri dan membentuk herd immunity. Saya mengajak ayo semua bapak ibu yang hadir di sini, yang belum vaksin ayo vaksin. Ajak semuanya, karena target minimal dari pemerintah 70 persen warga tervaksin untuk herd immunity. Semoga pandemi ini segera berakhir,” harap Letkol Priharjo.

Saat ini sekira 88 juta masyarakat di Indonesia telah mendapatkan vaksin dosis lengkap dan 45 juta mendapatkan vaksin dosis pertama.

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto mengatakan masyarakat yang sudah menerima vaksin lengkap atau full dose untuk tidak mencari-cari vaksin booster.

Menurut dr. Reisa di Kanal Yotube Sekretariat Presiden (19/11), fokus pemerintah meningkatkan kekebalan bersama.

  1. Reisa mengingatkan, vaksinasi sangat membantu untuk melindungi diri dan keluarga. “Saat ini fokus pemerintah memastikan semua kelompok atau golongan masyarakat mendapatkan hak vaksin. Mulai dari orang lanjut usia, ibu hamil, anak-anak, penyandang disabilitas, hingga kelompok komorbid,” kata dr. Reisa. MS

Pos terkait