Dari Budaya ke Pendidikan, Model Nobangan Diterapkan di SDN 15 Palu

TALISE, MERCUSUAR – Upaya pelestarian budaya lokal terus digalakkan melalui dunia pendidikan. Salah satunya dengan implementasi Model Nobangan di SDN 15 Palu, yang diprakarsai melalui kegiatan Pengabdian Bima.

Model Nobangan mengadaptasi permainan tradisional masyarakat Kaili, yaitu Nobangan atau permainan kemiri taruhan, menjadi media pembelajaran aktif dan menyenangkan. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar materi pelajaran, tetapi juga dilatih kerja sama, kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab.

“Kami ingin menggabungkan tradisi lokal dengan metode pembelajaran modern. Dengan cara ini, siswa sejak dini bisa mencintai budaya Kaili sekaligus mengembangkan karakter positif,” ujar Ketua Tim Pengabdian, Nurul Kami Sani.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim pengabdian yang terdiri dari Nurul Fitriah Aras dan Andi Ulfah sebagai anggota, serta melibatkan mahasiswa Program Studi Pendidikan fisika Universitas Tadulako (Untad). Selain itu, turut berpartisipasi Haryati, S.Pd selaku guru SDN 15 Palu, dengan dukungan penuh dari Kepala SDN 15 Palu, Yusuf, S.Pd.

Kepala SDN 15 Palu, Yusuf, S.Pd, menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Menurutnya, pembelajaran berbasis budaya lokal bukan hanya memperkaya metode belajar, tetapi juga menanamkan identitas budaya kepada generasi muda.

Kegiatan yang berlangsung di halaman SDN 15 Palu itu diikuti antusias oleh siswa kelas rendah dan kelas tinggi. Anak-anak tampak bersemangat memainkan permainan tradisional yang dikemas dalam suasana belajar.

Pengabdian ini sejalan dengan program Merdeka Belajar yang mendorong inovasi pembelajaran berbasis kearifan lokal. Harapannya, Model Nobangan dapat menjadi salah satu metode alternatif yang mampu mencetak generasi cerdas, berkarakter, dan berbudaya. Slogan kegiatan ini pun terasa kuat, yakni “Dari Kaili untuk Indonesia Berkarakter.”

Kegiatan ini didukung oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, tahun pendanaan 2025. */JEF

Pos terkait