PALU, MERCUSUAR – Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusdy Mastura dan Ma’mun Amir, menyampaikan keyakinannya untuk menjadikan Sulteng lebih Maju dan Sejahtera. Hal ini disampaikan pada Debat Publik Terbuka Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulteng 2020 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sulteng, di Hotel Best Western, Kota Palu (31/10/2020).
“Jika diberi amanah masyarakat, maka kami akan menjadikan Sulteng maju dan sejahtera, sesuai dengan visi yang kami bawa selama ini,” ujar Rusdy Mastura.
Rusdy Mastura yakin dengan segala sumber daya yang ada, dirinya bersama Ma’mun Amir akan mampu mewujudkan misi Sulteng Cerdas, Sulteng Maju dan Tuntas, Sulteng Kerja Cepat, Sulteng Sejahtera, dan Sulteng Tangguh. Dengan visi dan misinya, mereka bertekad menyejahterakan masyarakat Sulteng. Sebagai provinsi besar dengan sumber daya yang melimpah, ia percaya akan mampu menghadirkan kesejahteraan yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat Sulteng.
Lanjutnya, kehadiran Sulteng maju dan sejahtera, akan direalisasikan dalam beragam program kerja, yang akan mereka tunaikan, setelah menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng, juga melalui program unggulan yang terangkum pada Kartu Sulteng Sejahtera.
“Kami sudah rangkum solusi dari persoalan yang dihadapi masyarakat Sulteng, dalam visi dan misi Sulteng Maju dan Sejahtera. Kami memiliki program unggulan yang terdapat dalam Kartu Sulteng Sejahtera,” tandas Rusdy.
Khusus untuk Sulteng, Rusdy-Ma’mun akan membayarkan iuran BPJS Kesehatan bagi pemegang Kartu Sulteng Sejahtera.
Ma’mun Amir sebelumnya pernah menyampaikan terkait BPJS Kesehatan gratis ini, bahwa ia dan Rusdy Mastura akan menanggung biaya BPJS masyarakat yang tidak mampu di Sulteng.
“Menurut saya, BPJS ini anggarannya kosong dan tidak dibayarkan, dan ada tata kelola yang salah sehingga perlu dievaluasi. Untuk itu saya juga dengan pak Cudy akan ambil alih pembayaran BPJS bagi masyarakat yang tidak mampu,” jelas Ma’mun Amir, (17/10/2020).
Rusdy-Ma’mun juga berkomitmen akan memperjuangkan BPJS gratis, agar diurus pemerintah daerah. Jangan sampai nanti ketika kartu telah dibawa pulang oleh masyarakat, akan tetapi ada keluhan kartu yang tidak bisa dipakai, tidak berlaku, kamar RS yang penuh, dan alasan-alasan lain sebagainya.
Rusdy-Ma’mun juga akan memberikan BLT Rp1 juta per keluarga. Menurut Rusdy, program tersebut sangat tepat untuk diterapkan di masyarakat Sulteng, terlebih angka kemiskinan di Sulteng masih terbilang tinggi.
Ditambah lagi sekarang ini, Indonesia termasuk Provinsi Sulteng, mengalami kondisi pandemi Covid-19 yang membuat segala sesuatunya dibatasi, sehingga berdampak pula pada ekonomi masyarakat yang kian hari semakin menurun. Karenanya, dia menilai, program tersebut bisa menyegarkan kembali ekonomi masyarakat, agar bisa terus bergerak.
Rusdy-Ma’mun akan menjaga ketersediaan pangan dan memastikan seluruh masyarakat bisa mengakses sembilan bahan pokok (sembako), dan khusus untuk pemegang Kartu Sulteng Sejahtera, akan disediakan alokasi khusus sembako dengan harga sangat terjangkau.
Seperti yang Rusdy sampaikan, sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Wali Kota Palu dan berhasil menurunkan angka kemiskinan di Palu.
“Seperti yang kita ketahui, semua sudah pernah saya lakukan saat menjadi wali kota. Sudah jelas terbukti saya mampu menurunkan angka kemiskinan di Kota Palu,” imbuh Rusdy.
Bahkan, dia melanjutkan, berkat kerja keras dan sinergi baik antara masyarakat dan pemerintah daerah, angka kemiskinan Kota Palu berhasi dibawanya turun. Mulanya masih berada di angka 13 persen kemudian turun drastis menjadi hanya 7 persen saja.
Ke depan, dirinya juga fokus untuk membangun sumber daya manusia (SDM), dengan memberikan pendidikan gratis dan berkualitas.
“Memajukan Sulteng jangan hanya bangun infrastrukturnya saja. Tapi juga harus membangun jiwa masyarakat supaya mereka jauh lebih baik lagi dalam menjalankan kehidupan sehari-hari,” ujar Rusdy saat bertemu masyarakat Desa Kasimbar Selatan, Kasimbar, Parigi Moutong (6/10/2020).
Rusdy-Ma’mun berupaya untuk mengurangi angka putus sekolah dan putus kuliah bagi pelajar dan mahasiswa yang berprestasi tinggi dengan alasan ekonomi. Untuk mendukung langkah tersebut, pelajar dan mahasiswa sebagai agen pembaharuan bangsa, perlu mendapat pembinaan yang terus menerus. Kenyataan menunjukkan, tidak semua pelajar dan mahasiswa mengikuti proses dan perubahan pembelajaran secara linear.
Ada kalanya pelajar dan mahasiswa mempunyai prestasi tinggi, tetapi terhambat proses studinya. Di lain pihak, ada mahasiswa yang putus di tengah perjalanan studinya, karena alasan ketiadaan biaya. Menyadari hal ini, penting kiranya dicarikan jalan keluar bagi pelajar dan mahasiswa yang mempunyai kendala ekonomi dan atau geografis.
Terakhir, Rusdy-Ma’mun akan meningkatkan perluasan kesempatan kerja dan mengurangi angka pengangguran di Sulteng dengan membuka 50.000 lapangan kerja baru.
Rusdy-Ma’mun berkomitmen untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Pemegang Kartu Sulteng Sejahtera diprioritaskan secara sistemik, untuk menjadi yang pertama kali menerima informasi lapangan kerja, mengaksesnya dan bekerja.
Rusdy-Ma’mun yakin, dengan program kerja dan program unggulannya tersebut, akan mampu menghadirkan kesejahteraan dan kemajuan bagi masyarakat, karena mereka punya visi serta road map yang jelas dan terarah untuk Sulteng ke depan.
“Sulteng butuh pemimpin yang memiliki visi besar menghadirkan kesejahteraan dan kemajuan bagi provinsi kita tercinta. Kami, Rusdy Mastura dan Ma’mun Amir, memiliki visi serta road map yang jelas dan terarah untuk membangun Sulteng,” jelas Rusdy.*/TIN