PALU, MERCUSUAR – Pemahaman terhadap konsep sistim komunikasi Dalam Jaringan (Daring) on line dimana penyampaian dan penerimaan pesan dilakukan melalui internet berpengaruh pada hasil Gala Siswa Indonesia (GSI) SMP tingkat Provinsi Sulteng yang berakhir pada Jumat (14/9/2018) kemarin.
Secara tehnis pertandingan, Kota Palu yang diwakili SMPN 2 Palu U-14 keluar sebagai juara dengan mengemas 10 poin disusul Parigi Moutong (7), Buol (5), Bangkep (4) dan Donggala (1). Namun adanya regulasi daring on line yang diberlakukan pada turnamen Gala Siswa membuat tim Kota Palu belum ditetapkan sebagai pemenang, karena Palu dinilai menggunakan 6 pemain yang tak masuk dalam sistim daring on line, setali tiga uang dengan Parigi Moutong, Banggai Kepulauan dan Buol. Sedangkan Donggala terdata sesuai prosedur.
Alhasil sejumlah orang tua pemain tim Kota Palu melakukan protes dan mempertanyakan penundaan dan penetapan juara Gala Siswa tingkat Provinsi Sulteng.
Inset : Muhammad Warsita
Sekaitan hal itu salah satu panitia GSI Provinsi Sulteng, Muhammad Warsita menjelaskan masalah yang terjadi. “Banyak hal yang harus diperhatikan terkait dengan daring on line dan kita tidak boleh lengah di situ. Kenapa belum diberikan juara, karena GSI ini dengan sistim daring, kita di provinsi hanya menindak lanjuti semua proses yang dilakukan pada tingkat sekolah. (Dikbud) Provinsi tidak bisa membuka password atau user nama dari kecamatan (sekolah ),” terang Warsita kepada sejumlah media.
“Setelah itu terjadi maka ada siswa yang dibawa (dalam tim) tidak terdaftar dalam daring itu, sementara kita mau proses pertandingan tetap kita mainkan supaya Gala Siswa tidak molor waktunya. Karena proses daring sampai tingkat nasional sampai tanggal 25 September untuk melaporkan seluruh hal yang terkait dengan pertandingan, mulai dari laporan pertandingan sampai dengan keterlibatan media dalam kegiatan ini,” sambungnya.
Alasan belum menetapkan siapa yang juara GSI, Warsita menyebut soal beda tehnis pertandingan dan keabsahan.
“Kita akan berusaha secepatnya di dalam menentukan (juara), sebab kita berbeda pandang. Di lain sisi secara teknis kita diberikan kepada PSSI diumumkan secara hasil, tetapi kita dibenturkan lagi soal keabsahan pemain melalui daring on line. Mudah-mudahan (pelaksanaan) kedepannya jauh lebih bagus,” tutupnya. CLG