Desa Siaga Covid -19 di Sulawesi – Pertamina Gagas di Lima Wilayah

FOTO DESA SIAGA COVID-19

PALU, MERCUSUAR – PT Pertamina (Persero) menggagas lima desa siaga COVID-19 di lima lokasi di Pulau Sulawesi sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan.

Kelima desa siaga COVID-19 itu, meliputi Kelurahan Maesa Kota Bitung – Fuel Terminal Pertamina Manado, Sulawesi Utara; Desa Karang-Karangan – Fuel Terminal Pertamina Palopo; serta Kelurahan Ujung Lare, Sulawesi Selatan. Kemudian, Kelurahan Moengko-Fuel Terminal Pertamina Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah dan Kelurahan Lipu – Fuel Terminal Pertamina Baubau, Sulawesi Tenggara.

“Wilayah-wiayah sasaran yakni desa yang berada di sekitar wilayah operasi Marketing Operation Region (MOR) VII,” kata General Manager Pertamina MOR VII, Rama Suhut melalui keterangan tertulisnya, Kamis (17/9/2020).

Dijelaskannya, , pembentukan desa siaga COVID-19 sebagai upaya preventif dan juga pre-emptif mengaplikasikan penerapan protokol kesehatan terhadap masyarakat di sekitarnya.

Selain itu, Pertamina juga mengintervensi komunitas masyarakat lewat pemberdayaan memproduksi masker, hand sanitizer dan memproduksi ‘face shield’ sendiri. 

“Produk yang dihasilkan dari pemberdayaan tersebut dibeli Pertamina dan dibagikan kembali pada masyarakat dalam bentuk bantuan,” katanya.

Selain itu, di setiap area publik yang strategis, Pertamina memberikan bantuan ‘wastafel portable’ atau tempat cuci tangan lengkap dengan tandon air, serta memasang spanduk imbauan adaptasi kebiasaan baru bertuliskan selalu menggunakan masker, menjaga jarak dengan orang lain dan mematuhi etika batuk bersin dan berbicara. ” Intinya kita mengedukasi masyarakat, jangan sampai mengabaikan dan tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan. Karena saat ini angka positif COVID-19 terus meningkat,” ujar Rama.

Di wilayah-wilayah desa siaga, pihaknya juga menghadirkan dokter menyosialisasikan awareness COVID-19, termasuk terlibat aktif bersama tim gugus tugas COVID-19 kabupaten/kota dalam rangka mencegah serta penanganan. “Semakin lama wabah ini merebak, masyarakat sepertinya sudah bosan seolah menabaikan protokol kesehatan. hal ini jangan sampai terjadi, olehnya sosialisasi dan edukasi perlu digencarkan agar penularan virus corona bisa di tekan,” ujarnya. AGK/*

Pos terkait