Dilantik Sebagai Ketua, Tri Putra Tingkatkan Peran Sosial PWI Sulteng

WhatsApp Image 2022-10-20 at 19.54.31-c26754af

PALU, MERCUSUAR – Pemilik Trimedia Grup (TMG), Tri Putra Toana hari ini (20/10/2022) bakal dikukuhkan Ketua Umum Persatuan wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S Depari, sebagai Ketua PWI Provinsi Sulawesi Tengah.

Sebelumnya Tri Putra atau yang akrab disapa Ongky, terpilih sebagai Ketua PWI Provinsi Sulawesi Tengah periode 2022-2027 pada pelaksanaan Konferensi ke 13 PWI di salah satu hotel di Kota Palu, Rabu (2/3/2022).

Sebagai Ketua PWI, Ongky berkomitmen membawa PWI sebagai organisasi profesional dan bermartabat melalui kemandirian ekonomi organisasi.

“Visi saya membangun PWI sebagai organisasi profesional dan bermartabat di tengah transformasi digital. Tentu saja, untuk menjadikan organisasi ini bermartabat, salah satunya dengan kemandirian keuangan organisasi, ”katanya.

Selain kemandirian keuangan organisasi, sejumlah program prioritas akan dilaksanakan pada masa kepengurusannya, diantaranya menambah jumlah anggota PWI dengan cara penerimaan calon anggota secara berkesinambungan serta perbaikan manajemen dan administrasi berbasis teknologi digital. Kemudian meningkatkan gerakan literasi hukum dan etika jurnalistik, serta pendampingan hukum anggota PWI.

Selanjutnya, melaksanakan UKW dan pelatihan sektoral untuk wartawan, membentuk dan menguatkan kepengurusan PWI di kabupaten-kabupaten, serta menyelenggaran kegiatan-kegiatan sosial dan kepedulian pada anggota maupun masyarakat yang terdampak musibah.

“Kita juga mendorong peningkatan kesejahteraan anggota dan IKWI (Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia). PWI juga harus dirasakan keberadaannya oleh masyarakat, bukan hanya seputar kerja-kerja jurnalistik anggotanya, namun juga peran social yang ke depan akan banyak diperankan IKWI dan PWI Peduli,”jelasnya.

Lebih lanjut, Tri Putra Toana juga mengatakan, di tengah era digital yang menjanjikan kemudahan di semua bidang, institusi media harus mengusung jurnalisme yang bertugas membuat informasi yang kurang jernih menjadi jernih. Olehnya, kata dia PWI akan mendorong anggotanya terus memperkaya informasi dan meningatkan intelektualitasnya agar menjadi wartawan profesional yang taat azas dan kode etik.

“PWI juga harus berdiri di garda terdepan menjaga semangat nasionalisme dan nilai-nilai kebangsaan,” jelasnya.

TOKOH PERS

Naiknya Ongky menahkodai PWI diharapkan mampu membangkitkan pers di Sulawesi Tengah. Sebagai sosok peraih penghargaan tokoh pers dari dan Dewan Pers pada tahun 2017 dan pemegang kartu pers nomor satu (Press Card Number One/PCNO) dari Pengurus PWI Pusat di Hari Pers Nasional (HPN) Banjarmasin 2020, dinilai sebagai sosok mumpuni menggairahkan kehidupan pers sebagaimana amanat konstitusi dan UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Pemilik Trimedia Group yang memayungi Mercusuar, Sulteng Raya, Tonakodi.id, Poso Raya, Banggai Raya, Trimedia Invesment, dan Trimedia Construction ini, banyak belajar pengelolaan media dari ayahnya, H. Rusdy Toana. Selanjutnya Ongky juga banyak berinteraksi langsung dengan banyak tokoh pers seperti Jakob Oetama (Kompas), Atang Ruswita (Pikiran Rakyat), dan LE Manuhua (Pedoman Rakyat). Bahkan Ongky juga banyak belajar dari Rosihan Anwar di awal-awal memegang Mercusuar pada tahun 80-an.

DARAH WARTAWAN

Darah wartawan Ongky, mengalir deras dari sang ayah, H. Rusdy Toana. Pada 31 Agustus 1962, Rusdi Toana harus melewati hari-hari sibuk. Pada saat bersamaan menanti kelahiran putra ketiganya sekaligus mempersiapkan penerbitan surat kabar Soeara Ra’jat (Suara Rakyat), cikal bakal Mercusuar. Di sisi lain, Rusdy Toana juga tengah menyiapkan kelahiran Provinsi Sulawesi Tengah.

Semangat seorang Rusdy Toana, sepertinya tidak sebanding dengan postur tubuhnya yang kecil. Tidak ada keluhan Rusdy Toana hari itu. Walhasil, hari itu Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan anugerah putra ketiga, yang saat ini dikenal sebagai tokoh pers, Tri Putra Toana. Esok harinya, 1 September 1962, surat kabar Soeara Ra’jat terbit untuk pertama kalinya. Satu setengah tahun berselang, Provinsi Sulteng yang diperjuangkan terwujud.

Soeara Ra’jat di awal kelahirannya, merupakan surat kabar sederhana, hasil stensil. Berita awal yang disajikan berita seputar perjuangan pendirian Sulawesi Tengah.

Perubahan nama Soeara Ra’jat menjadi Mertju Suar terjadi pada 1966. Perubahan nama ini dilakukan karena setelah perisitiwa Gerakan 30 September (G30S), semua yang memakai nama ‘Ra’jat’, selalu dikonotasikan dengan PKI. Untuk menjaga agar jangan sampai timbul persepsi keliru bahwa Soeara Ra’jat adalah corong dan alat agitasi PKI seperti surat kabar Mimbar Ra’jat, maka Rusdi Toana mengubah nama Soeara Ra’jat menjadi Mertju Suar.

kurun 1992-2002, Mercusuar dalam upaya mengembangkan usahanya, bekerjasama dengan Jawa Pos. Kurun waktu itu, manajemen Jawa Pos mengendalikan usaha Mercusuar dengan menempatkan personilnya di jajaran manajemen.

Kerjasama itu pada akhirnya tidak berlangsung lama. Hanya sekira sepuluh tahun, Mercusuar menarik diri dari Jawa Pos Group. Dimulai tahun 1999, saat Rusdi Toana meninggal, putra ketiganya, Tri Putra Toana yang merupakan saudara kandung Mercusuar, selalu terusik dengan wasiat ayahnya.

Akhirnya Februari 2002 menjadi akhir pergulatan pemikiran Tri Putra Toana. Ia memutuskan keluar dari Jawa Pos Group, berniat menjalankan wasiat orangtuanya secara mandiri. Jawa Pos Group pasca mundurnya Tri Putra Toana, mendirikan koran baru dengan nama Radar Sulteng.

Kurun 2002-2004, Mercusuar sebagai korannya rakyat Sulteng istirahat. Mercusuar tidak terbit.Tahun 2005, tepatnya tanggal 2 Juni, Mercusuar kembali bangkit dan terbit kembali. Hampir semua aset, sumberdaya manusia dan pelanggan Mercusuar telah beralih ke Radar Sulteng. Dengan talenta dan semangat yang diwariskan Rusdi Toana, Tri Putra atau yang akrab disapa Ongki, memulai penerbitan Mercusuar ala ayahnya. Ongki sendirian dan tanpa modal. Kini di tangan Ongky, Mercusuar telah tumbuh menjadi Trimedia Group yang menaungi beberapa media dan ratusan karyawan/wartawan.

Talenta dan darah wartawan Ongky diharapkan mampu menjadikan PWI Sulawesi Tengah sebagai organisasi yang makin besar dan memberikan kontribusi positif dalam upaya mencerdaskan bangsa, dan mencetak wartawan profesional. TMU

Pos terkait