TANAMODINDI, MERCUSUAR – Berdasarkan Data Dinas Kesehatan data Januari sampai Oktober 2022 berjumlah 151 kasus, dibandingkan data tahun 2021sebanyak 113 kasus, enam orang diantaranya telah meninggal dunia pada tahun 2022.
Meskipun kasus terus meningkat dari tahun ke tahun, namun penderita HIV/AIDS atau biasa disebut Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) baru sekira 80 persen yang bersedia berobat, karena tidak mudah dalam pengobatan terapi Antiretroviral (ART), sehingga masih ada yang belum siap untuk pengobatan seumur hidup, diantaranya bayi enam bulan yang terpapar dari ibu kandungnya yang sejak awal terpapar AIDS, namun belum bersedia berobat. Demikian dikatakan, Plt Kadis Kesehatan Kota Palu, Ilham, Kamis (8/12/2022).
Dia memaparkan, untuk penemuan kasus dalam sebulan bisa ditemukan 10 kasus HIV/AID hasil program screning, berdasarkan populasi kunci yang didatangi banyak juga penambahan kasus dari prilaku seks sesama jenis dan usia produktif.
Sebelumnya Wakil Gubernur H.Ma’mun Amir peringatan Hari AIDS pada 1 Desember 2022, jangan sekadar peringatan saja. Ia ingin ada sebuah referensi, dengan perencanaan dari hulu ke hilir, pelajari benar apa kemungkinan yang bisa terjadi.
“Jadi menurut saya di setiap sekolah perlu melakukan pengambilan sampel darah supaya kita tahu mana yang terdeteksi,sehingga kita nantinya disitulah bisa konsentrasi menyelesaikan masalah,”ujar Wagub.
Wagub menghimbau terutama para generasi muda agar bisa menjauhi pergaulan bebas mari kita menjaga mulai dari diri kita sendiri dan menjaga lingkungan, sehingga persoalan AIDS ini tidak berkembang dan berkelanjutan dan tentunya harapan kita kedepan kasus HIV Aids di Sulteng Nol.Selain senam bersama kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan pemberian penghargaan Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) atas komitmen 10 Tahun dalam penanggulangan HIV-AIDS. penghargaan tersebut diantaranya diberikan kepada.ABS