Dinkes Ingatkan Warga Ancaman DBD

dr-Husaema

TANAMODINDI, MERCUSUAR- Akhir-akhir ini, wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) banyak menyerang warga di berbagai daerah di nusantara. Di Kota Palu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu menemukan 19 kasus di awal 2019, satu diantaranya merupakan warga di salah satu posko pengungsian.

Selain sudah memasuki musim penghujan, lingkungan kotor penyabab palin kuat berkembangnya nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus sebagai pembawa virus Dengue. Melalui nyamuk tersebut, virus akan masuk ke aliran darah manusia melalui gigitannya. Biasanya, jenis nyamuk ini menggigit di pagi hari sampai sore menjelang petang.

Sehingga, masyarakat di Kota Palu diminta untuk tidak lengah ancaman wabah DBD. Masyarakat diminta pro aktif membersihkan lingkungan. Jangan membiarkan ada air tergenang. Hal itu dianggap upaya paling efektif untuk mencegah berkembangya nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Meski penularan DBD tidak ada dari orang ke orang, namun penularan DBD sangat mudah dan cepat. Jika terdapat orang di sekeliling kita telah terinfeksi, maka saat nyamuk telah menghisap darahnya lalu menggigit orang lain, orang tersebut dipastikan bisa menginfeksi orang lain.

Di samping masyarakat mengupayakan sendiri pencegahan dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan, pihak Dinkes Kota Palu juga siap mendukung pencegahan penyakit menular tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Palu, dr Husaema, mengatakan, pihaknya siap melakukan fogging (pengasapan) di lokasi-lokasi terindikasi terjadi perkembangan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Saya sudah konfirmasi kepada petugas (Dinkes) di seluruh wilayah yang didapatkan ada indikasi kasus (DBD). Sudah dilakukan fogging berikut pemberian abate untuk membunuh jentik nyamuk,” katanya. SR

Pos terkait