LOLU UTARA, MERCUSUAR- Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Sulawesi Tengah mendistribusikan 7.000 dosis vaksin untuk mengantisipasi penularan rabies di 13 kabupaten/kota di Sulteng. Ribuan vaksin itu sediabya akan disuntikan ke Hewan Penular Rabies (HPR).
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesmavet Disbunak Sulteng, Dandy Alfita mengatakan, pengadaan vaksin rabies di sejumlah wilayah Sulteng menggunakan anggaran APBN.
Dia melanjutkan, vaksinasi dilakukan petugas pemerintah kabupaten/kota dan dibantu sejumlah pemerhati hewan.
“Vaksin telah kita salurkan ke 13 kabupaten/kota,” jelas Dandy, Selasa (25/7/2023).
Dia mengatakan,jika Sulteng masuk sebagai daerah endemik penyakit rabies. Menurutnya, berdasarkan data yang ada, sejumlah daerah yang warganya telah positif gigitan hewan rabies seperti anjing, diantaranya Kabupaten Poso, Parmout, dan baru-baru ini dilaporkan terjadi di Kota Palu, dengan jumlah kasus 270 orang.
“Diharapkan dengan bantuan vaksin tersebut, upaya pengendalian penularan rabies di sejumlah daerah yang telah terpapar rabies dapat tertangani lebih cepat,” ujar kabid.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu, mencatat 279 kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) seperti anjing, kucing, dan kera, yang terjadi di wilayah itu selama Januari hingga Juni tahun 2023.
“Sebanyak 144 korban adalah laki-laki dan 135 perempuan,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2PKL) Dinkes Kota Palu Sitti Rachmah.
Ia mengatakan kasus gigitan HPR yang terjadi di daerah tersebut diketahui dari laporan 15 puskesmas yang tersebar pada sembilan kecamatan.
Kecamatan Palu Selatan menjadi daerah dengan jumlah laporan kasus gigitan HPR tertinggi sebanyak 128 kasus yang terbagi dalam Puskesmas Birobuli sebanyak 39 kasus, Puskesmas Mabelopura 33 kasus, Puskesmas Bulili 30 kasus, dan Puskesmas Singgani 20 kasus. AMR