Disdikbud Palu Bangun 16 Kelas Darurat

HLL

LERE, MERCUSUAR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu telah membangun 16 kelas darurat di sejumlah sekolah di Kota Palu, baik tingkat SD dan SMP. Kelas tersebut atas kerjasama dengan pihak BUMN seperti BNI dan berbagai perusahaan lainnya.

Kelas darurat dibagun di sejumlah sekolah yang mengalami rusak berat dan rusak sedang, salah satunya SD Inpres Balaroa dan SDN Perumnas Balaroa. Sekolah itu sama sekali rusak dan tidak meninggalkan puing sedikitpun akibat bencana Likuifaksi. Selain kelas darurat, Disdikbud Palu juga sudah membangun ratusan tenda untuk kelas sementara.

Kepala Disdikbud Kota Palu, Ansyar Sutiadi mengatakan, pembangunan kelas ini berasal dari bantuan dari berbagai relawan, terutama pihak BNI. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para rewalan yang ikut berpartisipasi memberikan bantuan kepada sekolah, dalam menyukseskan proses pendidikan di Kota Palu,” kata dia, Jumat (2/10/2018).

Pembangun kelas darurat tesebut, digadang-gadang merupakan bangunan anti gempa, karena dibuat dari besi dan aluminum. Selain itu, ada pula kelas darurat yang dibangun menggunakan bahan alam, seperti kayu dan bambu. Dengan adanya kelas darurat ini, aktivitas pendidikan di sekolah bisa berjalan lancar hingga hari ini.

“Kami juga masih mengalami kekurangan dalam hal bantuan kelas sementara, karena masih ada ratusan sekolah yang meminta bantuan tenda dan kelas darurat, tetapi karena bantuan hanya terbatas, jadi kami belum bisa memenuhi seluruh permintaan sekolah. Tetapi kedepannya kami akan terus berupaya untuk mencari bantuan, agar seluruh sekolah bisa mendapatkan bantuan tenda maupun kelas darurat,” terangnya.

Pihaknya juga mengatakan, bantuan ke dunia pendidikan masih terus berdatangan jadi seluruh sekolah harus bisa bersabar, hingga seluruh bantuan tersebut disalurkan secara merata, sebab masih banyak sekolah lainnya yang juga perlu prioritas bantuan. UTM

Pos terkait