PALU, MERCUSUAR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu melaksanakan berbagai lomba antar sekolah. Lomba tersebut dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia.
Lomba tersebut sangat menarik, karena seluruh peserta yang mengikuti lomba, diharuskan berumur 40 tahun ke atas, yang berasal dari para guru, maupun para kepala sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Palu. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari, yakni 23 dan 24 Agustus 2019.
Kepala Disdikbud Kota Palu, Ansyar Sutiadi mengatakan, lomba ini pertama kalinya dilaksanakan di Kota Palu.
“Kami sangat senang bisa melaksanakan lomba ini, karena melihat keseruan pihak sekolah dalam mengikuti berbagai lomba yang telah disiapkan. Semoga lomba ini, bisa menyehatkan, juga memberikan semangat, dalam memberikan pendidikan kepada para peserta didik di sekolah,” katanya, Jumat (23/8/2019).
Berbagai lomba yang dilaksanakan, di antanya lari karung, tarik tambang, makan kerupuk, juga menangkap bebek. Lomba tersebut dibagi menjadi beberapa zona, di mana masing-masing zona akan bertanding dan nantinya para pemenang akan berlomba di babak final. Kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman kantor Disdikbud Kota Palu.
“Kami tidak menyangka lomba ini bisa menarik, karena diikuti oleh sejumlah guru yang sudah berumur. Kami berupaya agar nantinya lomba seperti ini akan terus dilaksanakan setiap tahunnya. Sebab lomba seperti ini sebenarnya sudah sering dilaksanakan oleh sekolah, tetapi diikuti oleh para siswa, makanya kami melaksanakan lomba yang diikuti oleh para guru yang sudah berumur,” terangnya.
Diskbbud Kota Palu juga sudah menyiapkan hadiah khusus bagi sekolah yang berhasil meraih juara pada lomba tersebut. Diharapkan dengan hadiah ini, mereka bisa lebih semangat mengikuti berbagai lomba yang dilaksanakan oleh pemerintah.
“Tujuan utama dari lomba ini, yaitu untuk menjalin talisilaturahim dan kekeluargaan antar sekolah di Kota Palu. Dengan melaksanakan lomba, mereka bisa lebih mengenal satu sama lainnya, sebab waktu berkumpul seluruh sekolah di Kota Palu sangat jarang terjadi jika tidak ada kegiatan seperti ini,” tutupnya. UTM