PALU, MERCUSUAR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu, menampilkan berbagai kesenian daerah Kota Palu, khususnya Kaili, pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), di Kota Semarang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu, Ansyar Sutiadi menjelaskan, pihaknya tidak hanya menampilkan kesenian asli etnis Kaili sebagai kesenial lokal Kota Palu, melainkan juga akan menampilkan kolaborasi seni ragam etnis yang ada di lembah Palu, sebagai bentuk keterbukaan yang dimiliki etnis Kaili sebagai etnis asli lembah Palu.
“Sebagaimana yang sering diungkapkan Wali Kota Palu, Hidayat, orang Kaili sangat memiliki jiwa toleransi tinggi, terbukti dengan menerima secara terbuka siapa saja yang masuk ke dalam Lembah Palu,” kata dia, Sabtu (6/7/2019).
Namun etnis Kaili memiliki keistimewaan tersendiri, sekalipun terjadi akulturasi budaya di Lembah Palu, budaya dan kesenian Kaili tetap ekses hingga saat ini.
Ada dua sanggar seni yang diboyong ke Semarang, yakni Teku-Teku milik SMPN 15 Palu dan Sanggar Seni Sangu Patuju yang terdiri dari tiga etnis di dalamnya yakni seni Kaili, Bali, dan Tionghoa, dengan jumlah anggota rombongan yang diberangkatkan sebanyak 52 orang, terdiri dari Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Kepala Bidang Pembinaan SMP Kota Palu Ambotuo, dan rombongan seniman.
“Pada pengisi acara di malam penutupan tanggal 6 Juli 2019 hanya dari Kota Palu, karena hanya Kota Palu yang mendapatkan undangan sebagai pengisi acara. Makanya kami sangat bangga karena bisa menampilkan berbagai karya seni di Kota Palu pada tingkat nasional,” terangnya.
Sebenarnya Kota Palu sebagai tuan rumah, namun karena ada musibah 28 September 2018 lalu, sehingga Pemerintah Kota Palu meminta untuk dialihkan ke kota lainnya, mengingat fasilitas dan infrastruktur butuh waktu untuk recovery. UTM