PALU, MERCUSUAR – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Ansyar Sutiadi mewajibkan seluruh sekolah baik ditingkat SD hingga SMP Kota Palu untuk menerapkan Pendidikan Mitigasi Bencana.
“Saat ini sejumlah sekolah sudah mulai membuat penyusunan standar operasional pengurangan risiko bencana, selain itu sudah mulai melakukan simulasi-simulasi,” kata Ansyar di Palu, katanya, Selasa (10/9/2019).
Ansyar memberikan apresiasi kasih kepada sejumlah kepala sekolah yang sudah menerapkan mitigasi bencana ini di sekolah masing-masing, selain ini pihaknya juga berterimakasih atas bantuan dari Yayasan Sayangi Tunas Cilik, Unicef, dan NGO lainya, sehingga sekolah-sekolah sudah melaksanakanya, bahkan penerapanya lebih cepat dari yang diharapkan.
“Untuk buku panduan mitigasi bencana yang diintegrasikan ke kurikulum, sebagian guru di Palu telah menerimanya untuk diimplementasikan, sebagian kami dorong terus untuk mengadakan buku panduan itu, sehingga mereka bekerja berdasarkan literasi yang ada,” ujarnya.
Kata Ansyar, penerapan mitigasi bencana yang terintegrasi di kurikulum akan berjalan terus-menerus, agar peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan serta insan sekolah itu, siap untuk menghadapi bencana.
“Karena kita hidup di daerah bencana sangat rawan, maka mitigasi bencana ini sangat penting untuk dipelajari, olehnya itu istilahnya kita harus siap, pasti kita akan selamat, sebab kami telah berpengalaman kemarin, ketika terjadi bencana besar pada 28 September tahun lalu, banyak yang tidak siap dan panik,” ungkapnya.
Olehnya itu, pelajaran mitigasi bencana ini akan terus digaungkan agar insan pendidikan atau generasi kedepan ini, bisa siap menghadapi jika terjadi bencana.UTM