TANAMODINDI, MERCUSUAR – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Palu menyebutkan saat ini stok reborn atau tinta untuk mencetak dokumen KTP elektronik (KTP-el) mulai menipis.
Olehnya, Disdukcapil Palu hanya akan memprioritaskan pembuatan KTP-el untuk berkas yang baru. Sementara pergantian KTP-el yang hilang maupun rusak terakhir dilayani pada Jumat (27/7/2018), serta akan kembali dilayani tahun 201`9 setelah ada pengadaan yang anggarannya dari APBN.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdukcapil Palu Rifani Pakamundi mengatakan tinta tersebut harga per botol Rp3,6 juta dan hanya untuk mencetak sebanyak 500 keping KTP-el.
Untuk menghemat tinta yang ada, maka diputuskan pelayanan pergantian KTP-el yang hilang atau rusak, sementara belum dilayani. Persoalan itu sudah disampaikan ke Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, namun tinta baru dapat diberikan setelah pengadaan tahun depan (2019).
Saat ini, lanjutnya, total stok blangko KTP-el masih sebanyak 1.995 keping. Sementara warga yang telah melakukan perekaman khususnya yang belum memiliki KTP-el dan warga berusia 17 tahun, serta datanya telah tunggal atau tinggal Print Ready Record (PRR) sekira 2.000 ribuan. Sehingga kondisi tersebut Disdukcapil masih kekurangan stok tinta.
Walaupun untuk sementara belum melayani waga yang akan mengajukan pergantian KTP-el yang rusak maupun hilang, Disdukcapil akan menyiasati dengan menerbitkan surat keterangan sebagai KTP sementara. “Bagi masyarakat yang sudah punya KTP-el tapi kondisinya rusak atau hilang hingga perlu diganti, tetap dilayani dengan memberikan surat keterangan KTP sementara,” katanya.
Setiap hari, Disdukcapil mencetak fisik KTP-el berjumlah 200 hingga 300 keping, tergantung jaringan server adminduk. “Pelayanan KTP-el yang kita terima khususnya untuk KTP formula yang datanya sudah PRR,” tutupnya.ABS