PALU, MERCUSUAR – Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Sulteng, Nahardi mengaku minat warga menanam pohon cukup tinggi di daerah itu.
“Pohon yang kita tanam melebihi target. Ini capaian yang cukup membanggakan,” katanya pada kegiatan penanaman serentak dan bakti massal di UPT Tahura Kawatuna, belum lama ini.
Lanjutnya, terbukti dalam waktu tiga tahun terakhir realisasi penanaman pohon di Sulteng melebihi target, yakni sebanyak 13.458.134 batang pohon. Rincian tahun 2016 telah dilakukan penanaman sebanyak 10.115.340 pohon, tahun 2017 sebanyak 1.458.800 pohon dan tahun 2018 sebanyak 1.883.994 pohon.
Dijelaskannya, tujuan penanaman pohon guna melakukan tutupan lahan untuk mencegah bencana banjir dan longsor, konservasi keanekaragaman hayati, penyerapan karbon untuk mengurangi dampak global warming dan perubahan iklim memulihkan kondisi lingkungan pada skala mikro. “Ini penting demi mendukung pembangunan ketahanan pangan, energi, dan ketersediaan air bersih untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, juga memiliki korelasi dengan keberadaan ruang terbuka hijau sebagai salah satu konsep pembangunan perkotaan. Idealnya, ruang terbuka hijau wilayah perkotaan minimal 30 persen dari luas kabupaten/kota. Kemudian luas hutan kota minimal 10 persen dari luas kabupaten/kota yang menjadi bagian dari ruang terbuka hijau.
Oleh sebab itu, Nahardi mengajak kepada seluruh masyarakat Sulteng untuk terus konsisten melestarikan budaya menanam pohon demi terselenggaranya pembangunan guna tercapainya cita-cita bersama yaitu terwujudnya sulawesi tengah hijau. “Semoga Sulteng menjadi provinsi yang hijau dan nyaman untuk ditinggali,” jelaanya. BOB