Diwarnai Isak Tangis Penyintas

salat id petobo - Copy

PETOBO, MERCUSUAR – Suasana usai pelaksanaan salat Idul Fitri atau id yang dilangsungkan di Lapangan Kelurahan Petobo diwarnai isak tangis oleh sejumlah warga yang menghadiri salat di wilayah itu. Sebagian warga tak kuasa menahan tangis, karena mengingat kembali kejadian likuefaksi yang telah melululantakkan wilayah itu pada 28 September 2018 silam.

Usai salat id, sejumlah wanita yang berada di saf paling belakang, sontak saling berpelukan sambil menangis haru, selain itu merupakan moment untuk saling memaafkan kesalahan-kesalahan yang diperbuat selama ini, para ibu-ibu itu juga teringat akan sanak keluarga mereka yang kini tidak lagi bersama-sama dengan mereka untuk merayakan Idul Fitri, yang telah meninggal dunia akibat bencana likuefaksi.

Pelaksanaan salat id di Kelurahan Petobo itu dihadiri Wali Kota Palu, Drs. Hidayat, M.Si didampingi Sekretaris Daerah kota Palu, Asri L. Sawayah, SH. Selaian itu untuk bersilaturahmi, para pimpinan di Pemkot itu, ingin memberikan semangat dan motivasi kepada warga di Kelurahan Petobo, khususnya yang terdampak langsung bencana gempa bumi dan likuefaksi, Rabu (4/5/2019).

Hidayat menyampaikan bahwa nilai-nilai yang diperoleh selama menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadan kemarin, akan mengiringi langkah kita menjalani kehidupan pada 11 bulan kedepan untuk membangun Kota Palu.

Pada kesempatan itu, Wali kota juga mengungkapkan dirinya telah memaafkan orang-orang yang kemarin telah menghujat, memfitnah dirinya, saat terjadi bencana gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi. “Saya kira setiap kita saling memaafkan, dari awal saya sudah memaafkan semua,” ujarnya.

Turut mendampingi dalam kesempatan tersebut para asisten, para pimpinan OPD lingkup Pemerintah kota Palu seperti Kepala Bappeda Kota Palu,  Arfan, Kadis Kesehatan Kota Palu,  dr. Husaema, Inspektur Inspektorat Kota Palu, Didi Bakran, dan Kadis Kominfo Palu, Ichsan Hamzah. ABS

Pos terkait