TANAMODINDI,MERCUSUAR– Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Palu menggelar workshop kepemimpinan politik yang perspektif gender bagi kader politik perempuan Kota Palu. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, 11-12 Maret, di Bantaya Setda Palu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Palu, Irmayanti Pettalolo mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk memberikan ruang dan meningkatkan wawasan bagi perempuan sebagai pengambil keputusan, terutamanya kader politik yang akan maju legislatif.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan. Termasuk keterwakilan perempuan sebagai pengambil keputusan di legislatif, eksekutif, dan yudikatif,” ujar Irmayanti.
Pentingnya kegiatan ini dilakukan oleh pemerintah mengingat, keterwakilan perempuan di bidang politik di Kota Palu masih rendah, untuk itu suara perempuan harus dikawal dengan baik.
“Selama dua hari peningkatan wawasan kader, selain itu peran perempuan dalam pemilu penting terutama dalam pengawasan, saat ini pemerintah telah mengakomodir keterwakilan 30 persen dalam pemilu, untuk itu wajib dikawal sehingga suara perempuan cukup,” katanya.
Untuk itu perempuan diminta senantisa berperan dalam lingkunganya untuk mengawal agar tidak ada pelanggaran dalam proses pelaksanaan pesta demokrasi. Dia akui ada beberapa kendala perempuan saat maju dalam pesta demokrasi yakni kendala politik, kendala sosial ekonomi dan kendala ideologis dan psikologis.
Diharapkan kepada perempuan calon legislatif 2019 untuk bersaing secara sehat dan adil serta berjiwa demokrasi sejati. “Membangun demokrasi yang beradab, bermoral, berbubudaya dan sesuai dengan sistem sosial berbudaya masyarakat yang berlaku menghindari kampanye hitam dan negative, tidak menebar kebencian terhadap suku, agama, ras dan antar golongan,” jelasnya. ABS
