PALU, MERCUSUAR – Hari ini, Jumat (15/4/2022), Prajaniti akan melaksanakan Lokasabha atau musyawarah daerah di tingkatan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Adapun Lokasabha/musda ini, rencananya akan dihadiri oleh perwakilan pengurus di tingkat kabupaten dan kota.
Ketua panitia panitia pelaksanaan Lokasabha/musda, I Gede Yogantara Teguh Eko Wijaya, S.I.Kom, agenda ini merupakan agenda rutin yang wajib dilakukan tiap lima tahun sekali per periode kepengurusan. Pada Lokasabha/musda akan memilih ketua dan jajarannya, untuk masa bakti 5 tahun ke depan.
Pelaksanaan Lokasabha/musda nantinya diharapkan akan melahirkan pemimpin yang memberikan energi baru dan mampu meningkatkan eksistensi organisasi di tingkat Provinsi Sulteng, sekaligus mampu memberikan kontribusi dalam proses pembangunan di Sulteng.
Prajaniti didirikan pada 19 Juni 1968, yang kemudian didayagunakan sebagai media peningkatan kualitas sumber daya manusia dan aktualisasi diri, serta wadah pengembangan Dharma Bhakti Umat Hindu kepada nusa dan bangsa demi suksesnya pembangunan nasional.
Fungsi Prajaniti adalah sebagai wadah dan wahana perjuangan umat hindu dalam melaksanakan dharmanya terhadap agama, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila.
Prajaniti memiliki visi ‘Terwujudnya Masyarakat Hindu Dharma Indonesia yang Utuh, Mandiri, Maju dan Sejahtera Lahir dan Batin (Moksartham Jagaditaya)’. Di mana ada 3 nilai yang menjadi landasan karakter dan perilaku kader organisasi ini.
Pertama, Swadharma, yaitu atas dasar kesadaran sendiri melakukan bakti pelayanan sebagai kewajiban dalam menegakan Dharma. Kedua, Swamitra, yaitu melakukan bhakti pelayanan atas dasar kekuatan diri sendiri, bergotong royong dengan semangat kekeluargaan dan bekerjasama kemitraan. Ketiga, Swadesi, yaitu melakukan bakti pelayanan atas dasar kebanggaan pada keunggulan diri sendiri dan keyakinan mampu melakukan yang terbaik tugas pokok organisasi Prajaniti yakni tertuang dalam Tri Bakti, yakni Bhakti Warga, yaitu melakukan bhakti dalam bentuk gerakan dan pelayanan dalam membangun sumber daya manusia Hindu yang berkarakter, maju, mandiri, rukun, dan sejahtera.
Kemudian, Bhakti Nagaraya, yakni melakukan bakti dalam bentuk gerakan dan pelayanan pada Negara dengan membangun kesadaran dan peran aktif umat Hindu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Terakhir, Bhakti Persadaya, yakni melakukan bakti dalam bentuk gerakan dan pelayanan dalam karya-karya sosial, ekonomi, budaya, kemanusiaan dan lingkungan. */JEF