DPKP Palu Fokus Penanganan Kawasan Kumuh 

Zulkifli-0523338e
FOTO: Zulkifli

PALUPI, MERCUSUAR – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Palu berupaya untuk menjadikan Kota Palu dengan memiliki 46 kelurahan dan 8 kecamatan, agar tidak ada lagi pemasalahan kumuh yang berada di kawasan lingkungan perumahan warga.

Kepala DPKP Kota Palu, Zulkifli mengutarakan, sesuai dengan arahan dari wali kota sejak dari tahun 2021 kemarin, Pemerintah Kota Palu serius dalam menangani permasalahan kawasan kumuh di lingkungan perumahan warga, khususnya lingkungan kawasan kumuh yang berada di pusat sentral Kota Palu.

“Sesuai dengan program Kota Tuntas Kumuh Berbasis Kawasan atau dikenal dengan sebutan Kotaku Berkah, salah satu fokus penanganan kita saat ini. Khususnya untuk kelurahan Ujuna, Lere dan kelurahan Baru,”kata Zulkifli, Kamis (24/3/2022).

Pihaknya mengatakan tiga kelurahan tersebut sudah sementara dalam proses penanganan dan sekarang masih dalam tahapan perbaikan-perbaikan lanjutan. Pemerintah kota Palu sendiri, dalam penanganan permasalahan kumuh kawasan rumah warga di kota Palu, memiliki kewenangan dalam penyelesaian penanganan kumuh hanya berada dibatas wilayah 5 hektare saja.

Sementara, untuk kawasan lingkungan kumuh perumahan warga diatas dari 10 hektar wilayahnya, tentunya ada peran kerjasama yang baik dengan pemerintah provinsi Sulawesi Tengah.

“Contohnya program kota tuntas kumuh berbasis kawasan, Ujuna, Lere, Baru. Itu sudah kita intervensi sebahagiaan tetapi karena kumuhnya berada di tengah-tengah perkotaan dan dia termasuk kumuh Berat dan diatas 5 hektar, jadi bukan kami saja yang terlibat disitu tetapi kita harapkan dari provinsi juga ikut terlibat turun tangan,” terangnya.

Kemudian, selain dengan permasalahan penanganan tersebut, sesuai arahan Wali Kota Palu dalam penanganan banjir beberapa waktu lalu, fokus penyelesaian permasalahan pula di kawasan alur alam yakni yang berada di sekitar pasar Inpres Manonda.

“Perencanaan masih tetap berada di Palu Barat, di sekitar pasar Inpres Manonda Palu. Baik bangunan yang berada di Jalan Bayam, Kangkung, dan seluruh lokasi jalan yang ada di pasar Inpres Manonda,” tambahnya.

Ia menambahkan penertiban pihaknya laksanakan baik itu soal penanganan jalannya, sampah, termasuk penertiban bangunan-bangunan yang berada di bagian alur alam. Mereka fokus tahun ini, yang tangani jalan tentu dinas PU, sampah tentu DLH Kota Palu, begitu juga kita kerjasama dengan adanya bangunan yang berada di alur alam.

“Kerjasama dengan dinas penataan ruang dan pertanahan kota Palu. Kita harapkan ini bisa mengubah dalam penyelesaian permasalahan utama yang sering dialami yakni permasalahan banjir dan kawasannya,” tutupnya. UTM

 

Pos terkait